Pandemi akan usai dan siapa saja kini saatnya bergegas. Saatnya bangkit, menyiapkan diri untuk membuka bisnis pasca pandemi.
Tentu ada banyak pilihan, bisnis apa saja yang bisa dibuka. Namun kemudian tetap harus dipikirkan lebih jauh.
Bagaimana mana kemudian bisnis itu bisa tetap berjalan. Jangan hanya mengikuti trend semata dan setelah itu harus gulung tikar.
Untuk menyikapi itu semua maka setidaknya ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Memiliki visi dan misi jelas untuk jangka panjang menjadi sebuah keharusan.
Selain itu pastinya bisa menjawab kebutuhan masyarakat luas. Atau bila tidak, sejak awal benar-benar siapkan target / market yang jelas.
Aneka Pilihan Bisnis Pasca Pandemi
Bagi mereka yang jeli tentu ada banyak pilihan bisnis setelah pandemi. Bukan hanya berkaitan dengan kesehatan semata. Tapi ada banyak hal lain yang bisa dilirik.
Pandemi juga mengajarkan kepada kita untuk bisa bekerja tanpa terbatas ruang dan waktu. Artinya di manapun kita berada bisnis itu bisa dijalankan.
Berbeda dengan dulu sebelum Covid-19 masuk tanah air. Dimana banyak pekerjaan itu identik dengan off line.
Dan kini perubahan itu nyata dan bisa ditemukan disemua lini. Hal-hal yang pada mulanya dikatakan sulit atau tidak bisa kini menjadi hal biasa.
Era digital hadir secara nyata dan mengalami perkembangan sangat pesat. Tidak harus dilakoni perusahaan besar, usaha skala rumahan pun telah bisa menerapkannya.
Saatnya Beralih ke Digital
Mereka yang menolak konsep ini hampir bisa dipastikan akan punah. Pun demikian kita bisa melihat beberapa raksasa yang gulung tikar karena tidak bersedia berubah.
Dimana secara nyata dan kasat mata di luar sana telah beralih ke digital semua. Kita sebagai pengguna pun sangat diuntungkan.
Tidak perlu berpikir keras untuk membangun infrastruktur atau ekosistem. Cukup mengikuti gelombang tersebut dan kita sudah bisa menikmati buah manisnya.
Baca juga: 7 Bisnis Kekinian yang Membuatmu Untung Besar
Berikut tips membuka bisnis setelah pandemi:
1. Manfaatkan Internet Sebaik Mungkin
Apapun alasannya kini internet adalah solusi dari semua masalah. Terutama untuk berbagai pekerjaan yang sifatnya operasional di kantor.
Bekerja tidak lagi harus berada di satu tempat atau waktu khusus. Di mana pun itu, kapan pun itu selama ada internet maka hampir bisa dipastikan semua pekerjaan bisa dilakukan.
2. Pilih Bisnis yang Menyenangkan
Pernah berpikir bahwa bisnis itu harus di mulai dari hobi dan menyenangkan. Semisal mereka yang membuka rumah makan adalah orang-orang yang hobi memasak.
Demikian dengan kita pun bisa melakukan hal serupa. Dimana bisnis berawal dari hobi dan passion.
Bila hal ini terjadi hampir bisa dipastikan bisnis tersebut akan terus bertahan. Menjalani proses dengan suka cita dan bila mendapat hasil kurang optimal maka akan terus dievaluasi.
3. Fokus dengan Satu Bisnis
Khusus bagi mereka yang tengah memulai ada baiknya hanya untuk menjalankan satu bisnis saja. Jangan coba-coba ambil 2 atau 3 jenis bisnis berbarengan.
Terlebih bila memang kompetensi pas-pasan. Jangan sampai energi habis tak tersisa untuk mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dan hasilnya diragukan.
Dengan satu bisnis diharapkan 100% energi dan perhatian akan tercurahkan. Cara ini dinilai lebih aman karena segala daya upaya akan lebih terarah.
4. Konsistensi Wajib di Jaga
Salah satu kelemahan mereka yang hendak memulai itu adalah tidak bisa menjaga konsistensi. Jangan sampai baru memulai dan bisnis belum dijalankan lebih dari 3 bulan merasa gagal.
Bila ini terjadi besar kemungkinan akan banting stir untuk mencoba peluang lain. Inkonsistensi serupa bila masih terjadi bisa saja kemudian setelah membuka bisnis lainnya dan gagal akan banting stir kembali.
Yakinkan hati dan pikiran, bahwa bisnis diambil dan dipilih telah melalui pemikiran mendalam sehingga apapun yang akan terjadi dikemudian hari tetap akan menjalani proses sebaik mungkin.
5. Lakukan Riset
Hal lain yang tak kalah penting tentu saja untuk melakukan riset. Riset ini bertujuan untuk menentukan market secara spesifik dan kemudian cara untuk menuju ke sana.
Semakin detail market dipilih dan cara tepat ditemukan maka besar kemungkinan bisnis sudah menemukan titik terang. Berbeda bagi mereka yang berpikir konvensional.
Bisnis itu cukup dijalankan dan biarkan nanti menemukan jodohnya sendiri. Tak salah memang tapi pertanyaan selanjutnya butuh waktu berapa lama hingga ke titik tersebut.
6. Branding secara praktis dan profesional
Saat ini di era digital, yang tak kalah penting adalah branding atau promosi. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dan tinggal sesuaikan mana yang paling tepat.
Bila ingin massif sudah barang tentu menggunakan piranti digital atau sosial media. Dimana dengan cara ini sekali posting bisa langsung menyasar ke ribuan market.
Terlebih saat ini hampir semua sosial media bisa di set sesuai dengan demografi pengguna. Cara ini tentu sangat menguntungkan bagi pemilik usaha.
Selain cepat dan tepat sasaran, harganya juga relatif lebih murah karena bisa disesuaikan dengan budget promosi yang ada.
7. Terbuka terhadap Kritik dan Saran
Satu bentuk perhatian nyata dari orang sekitar kepada kita sudah pasti dengan adanya saran dan kritik. Apapun yang mereka sampaikan harus diterima dengan kepala dingin.
Setelah itu harus dipikirkan solusi untuk menjawab hal itu. Bukan dengan jawaban secara lesan atau tulisan tapi lebih pada perbaikan.
Apa yang harus dilakukan dikemudian hari untuk menjawab tantangan bisnis. Jangan pernah antipati terhadap saran dan kritik. Bila hal itu terjadi kita tak ubahnya seperti katak dalam tempurung.
8. Pilih Risiko Minimal, Untung Maksimal
Apapun alasannya, kini bisnis yang paling baik itu memiliki ciri risiko minimal dan untung maksimal. Tidak harus terlihat besar atau memiliki aset melimpah.
Keuntungan atau profit dinilai lebih baik daripada sekadar apa yang terlihat wah atau memukau. Oleh karena itu jangan ragu untuk memulai bisnis pasca pandemi karena hidup masih akan terus berjalan.
Apapun itu bila memang suka dan menyenangkan maka ada baiknya jalani dengan tekun. Terus belajar dan berproses hingga kesempatan bertemu dengan keberuntungan dan boom.
Untung besar itu di depan mata.