Bagi para apoteker di Jogja tentu mereka tidak asing dengan Ikatan Apoteker Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta atau IAI DIY. Bagaimana organisasi profesi ini telah ada sejak dulu dan senantiasa berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik, khususnya bagi masyarakat luas yang ada di Jogja.
Sebagai organisasi profesi IAI memiliki kode etik yang senantiasa dipegang teguh. Menjadi panduan strategis dalam menjalankan tugas yang ada. Dengan cara ini tentu apa yang diberikan akan lebih optimal.
Apa itu IAI
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) merupakan organisasi profesi yang menaungi seluruh apoteker di Indonesia. IAI bertugas untuk mengembangkan, mengawasi, serta melindungi profesi apoteker agar dapat menjalankan perannya secara optimal dalam sistem pelayanan kesehatan dan kefarmasian.
Hadir dengan beberapa tujuan mulia diantaranya untuk meningkatkan profesionalisme apoteker dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. IAI juga berkomitmen untuk melindungi anggota dalam aspek hukum, etika profesi dan kesejahteraan.
Hadir sejak 1965 dan berupaya untuk terus meningkatkan peran apoteker dalam pelayanan kesehatan. Terutama berkaitan dengan fasilitas kesehatan, industri farmasi, penelitian, dan lain-lain.
Hadirnya organisasi ini juga berupaya memberikan masukan terbaik bagi masyarakat luas terutama berkaitan dengan pengembangan kebijakan kesehatan yang berkaitan dengan kefarmasian.
IAI sendiri sebagai organisasi profesi ada di tingkat pusat, wilayah (provinsi), dan cabang (kabupaten/kota) untuk memastikan kebijakan dan layanan yang ada berjalan dengan baik hingga bawah.
Peran IAI DIY
Di Jogja sendiri IAI DIY memiliki peran yang cukup signifikan. Bukan hanya sebatas melindungi anggota yang ada. Namun demikian bagaimana masyarakat secara umum terlayani dengan baik.
Adapun beberapa peran IAI DIY antara lain:
1. Regulasi dan Advokasi Profesi
IAI DIY akan terus mengawal kebijakan dan regulasi terkait kefarmasian di tingkat daerah sesuai dengan peraturan nasional atau pusat. Dengan cara ini maka setiap pihak akan terlayani dengan standar tinggi.
IAI DIY juga senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan kebijakan kesehatan memberikan rasa keadilan kepada semua pihak. Tak terkecuali untuk melindungi kepentingan anggota terutama dalam aspek hukum dan etika profesi.
2. Pengembangan Kompetensi dan Pendidikan Berkelanjutan
IAI sebagai organisasi profesi tentu sangat konsen dengan apa yang namanya kompetensi. Oleh karenanya IAI senantiasa menjaga kompetensi anggota sebaik mungkin.
Salah satu langkah nyata dengan mengadakan pelatihan, seminar dan workshop bagi apoteker di Jogja. Berbagai hal dan informasi terbaru berkaitan dengan kefarmasian akan langsung terdistribusi kepada anggota.
Dalam mendukung visi dan misi yang ada IAI DIY bekerja sama dengan kampus farmasi. Terutama dalam kaitan pendidikan dan penelitian dibidang farmasi.
3. Peningkatan Peran Apoteker dalam Pelayanan Kesehatan
Apoteker harus hadir dan berkontribusi secara nyata bagi masyarakat Jogja. Oleh karenanya peran apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit, puskesmas, apotek, dan industri farmasi harus terus ditingkatkan.
Tak hanya itu, IAI DIY juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran apoteker dalam penggunaan obat yang rasional. Selanjutnya IAI DIY juga senantiasa berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama tenaga kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan berbasis interprofesional.
4. Pengabdian Masyarakat dan Edukasi Kesehatan
IAI DIY sebagai organisasi profesi memiliki tanggung jawab kepada masyarakat. Memberikan edukasi berkaitan dengan kesehatan menjadi tugas utama sehingga setiap individu mampu tercerahkan dalam penggunaan obat-obatan.
Kerja nyata yang terlihat tentu saja adanya sosialisasi berkaitan dengan obat-obatan dan bakti sosial. Kerja nyata yang lebih nampak terlihat tentu adanya layanan gratis, donor darah, pojok konsultasi dan lain-lain.
Dalam keseharian sebagai organisasi profesi maka IAI senantiasa berkoordinasi dan sinergi antar anggota IAI DIY melalui berbagai forum komunikasi, mengembangkan program kesejahteraan anggota dan membangun jaringan dengan organisasi profesi lain, baik di tingkat lokal maupun nasional.
