Beberapa waktu lalu saya mengikuti pelatihan Laporan Keuangan Berbasis Aplikasi yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman. Untuk kali pertama saya saya belajar dan berkenalan dengan aplikasi keuangan UMKM La Mikro.
Saya katakan sederhana karena memang proses pencatatan tergolong mudah diaplikasikan. Tidak perlu ketrampilan khusus untuk menggunakan aplikasi ini.
Kami saat itu ada 25 peserta yang berasal dari UMKM sekabupaten Sleman dan hanya mengikuti pelatihan ini selama beberapa jam saja dan langsung bisa diaplikasikan. Bahasa yang digunakan pun cukup sederhana dan membuat siapa saja langsung paham, pencatatan ini harus diletakan di kolom sebelah mana.
Jujur selama ini saya paling takut dengan apa yang namanya akuntansi. Namun usai pelatihan ini menjadi yakin apapun yang terjadi pencatatan secara disiplin itu perlu. Tujuannya tentu saja untuk mengukur seberapa kuat usaha dalam tahun berjalan.
Selain itu tentunya bisa jadi tahun depan ada rencana pendanaan dan itu pasti membutuhkan laporan keuangan yang akuntabel. Alasan lain tentu saja sebagai upaya menjadi UMKM yang siap naik kelas dan salah satunya tertib secara administrasi.
Baca juga: 6 Software Akuntansi Terbaik untuk Mudahkan Bisnismu
Laporan Keuangan Berbasis Aplikasi Keuangan UMKM
Beberapa tahun lalu, saat saya masih bekerja sebagai Human Capital sering kali berkunjung ke bagian finance dan akunting. Melihat secara langsung pencatatan yang bisa jadi dalam satu hari bila dicetak bisa berlembar-lembar.
Maklum saja, saat itu bergabung dengan perusahaan skala nasional dengan jumlah cabang menjadi puluhan. Bahkan ada beberapa yang miliki cabang hingga ratusan. Bisa dibayangkan pencatatan yang terjadi seperti apa.
Kini saya tidak cukup hanya melihat mereka membuat laporan keuangan karena saya pun harus membuatnya. Meski ukuran usaha masih sangat kecil tapi tetap harus dilakukan.
Beruntung saat ini ada banyak laporan keuangan berbasis aplikasi yang bisa digunakan secara cuma-cuma. Baik itu melalui website maupun melalui aplikasi yang bisa diunduh via smart phone. Meski cukup banyak yang menawarkan aplikasi berbayar tapi untuk usaha skala kecil masih bisa menggunakan versi gratisan.
Bila sebelumnya saya menggunakan aplikasi lebih untuk hitung target sales perbulan maka kini tidak lagi. Selain hitung target penjualan juga harus merapikan semua uang masuk dan keluar.
Secara sepintas untuk UMKM yang ada di tanah bila ingin menggunakan versi gratis bisa menggunakan La Mikro besutan Kementerian Koperasi dan UKM. Aplikasi ini dibuat khusus dan menyesuaikan kondisi UMKM yang ada di tanah air.
Saya pribadi lebih memilih La Mikro karena menjadi aplikasi yang sederhana dan sudah bisa menjawab kebutuhan pencatatan yang diperlukan. Bisa jadi suatu saat bila bisnis tumbuh maka akan beralih ke SIAPIK milik Bank Indonesia yang lebih kompleks.
Berkenalan Laporan Akuntansi Usaha Mikro (La Mikro)
Sejak kali pertama diperkenalkan saat pelatihan maka saya memantapkan menggunakan aplikasi keuangan UMKM yang satu ini. Alasan lain selain berupa aplikasi sederhana tentu saja mudahnya dalam penggunaan.
Saat set up ada baiknya menggunakan laptop dan setelah itu saat pengisian harian menggunakan aplikasi yang ada di smartphone. Tanpa pikir panjang lebar, setiap ada perubahan posisi atau transaksi keuangan maka langsung bisa diinput.
Kegiatan rutin yang harus dilakukan tanpa kata tidak karena saya yakin kelak mereka mampu menyajikan berbagai laporan yang dibutuhkan para pelaku usaha. Selain berbicara tentang laba rugi tentu ada juga keingintahuan pos-pos yang paling tidak efisien.
Beberapa fitur yang bisa ditampilkan dalam aplikasi La Mikro antara lain entri jurnal, daftar jurnal, laba & rugi, dan neraca. Sangat cukup untuk saat ini karena belum ada kebutuhan lainnya berkaitan dengan sistem akuntansi usaha berjalan.
Kamu bila saat ini telah miliki usaha dan belum ada laporan keuangan berbasis aplikasi maka pastikan sekarang juga untuk menggunakan aplikasi keuangan UMKM keren ini. Yakin, kamu akan kecanduan dan tidak bisa lepas dari aplikasi besutan Kementerian Koperasi dan UKM.