Berbeda dengan tahun baru pada umumnya, entah itu tahun baru Masehi, tahun baru Cina atau tahun baru Hijriah. Mungkin tahun baru Saka ini terasa lebih istimewa hal ini karena pada tahun ini terdapat gerhana matahari total.
Bagaimana tidak, momentum yang terjadi 350 tahun sekali bisa bertepatan dengan tahun baru Jawa. Sebuah penanggalan yang telah disusun pada masa lampau dan kini terbukti.
Peristiwa ini bisa dianggap biasa tapi bila di telaah lebih dalam tentu luar biasa. Apa semua itu faktor kebetulan, atau memang kala itu, Aji Saka yang tak lain pembuat perhitungan jawa ini telah berhitung akan adanya gerhana matahari.
Gerhana Matahari dalam Mitologi Jawa
Orang yang telah mengalahkan raksasa Dewata Cengkar ini tahu betul bahwa suatu saat nanti tanah Jawa akan dilalui gerhana matahari total tepat saat pergantian tahun.
Mungkin bila ditelisik, setiap orang akan percaya bahwa pada jaman dulu telah lahir orang-orang istimewa. Sosok yang menempa diri secara spiritual hingga mampu menembus ruang dan waktu.
Mereka telah berpikir jauh ke depan apa yang akan terjadi kemudian hari. Sebagai contoh paling populer adalah adanya ramalan Joyoboyo.
Sebuah ramalan yang menggambarkan tentang apa yang akan terjadi di tanah air. Setidaknya ada 9 ramalan Joyoboyo yang telah terbukti. Dan nantinya entah berapa ramalan lagi yang akan terbukti kebenarannya.
Ramalan Joyoboyo ini memang berasal dari Kerajaan Kediri berbeda dengan keberadaan Aji Saka. Tapi tetap saja keduanya ada korelasi, sama-sama membuktikan bahwa di masa lampau telah ada prediksi akan masa depan.