Berkunjung ke Gua Jepang yang ada di Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Bantul seolah akan membawa siapa saja ke jaman kemerdekaan. Dimana kala itu Jepang berupaya membangun benteng pertahanan untuk memantau kedatangan Sekutu yang diduga dari Pantai Selatan.
Gua buatan dengan ketebalan antara 50 hingga 70 centimeter tersebut dibuat dari bahan beton, semen dan batu cadas. Lokasi persisnya ada di Dusun Ngreco dan Poyahan. Jumlahnya tak tanggung-tanggung ada 18 buah yang tersebar dibeberapa lokasi yang berbeda.
Berdasar catatan yang ada di pintu masuk area Gua Jepang seluruh bangunan ini dibangun antara 1942 hingga 1945. Kala itu diduga Amerika akan masuk Jogja menggunakan armada laut dan Pantai Parangtritis yang dipilih.
Entah dengan alasan apa bangunan itu terpisah-pisah dengan jarak yang lumayan jauh. Mencapai belasan atau puluhan meter dan masing-masing gua memiliki fungsi berbeda.
Ternyata masing-masing gua atau yang lebih pas disebut sebagai bunker memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. Aneka fungsi yang ada mulai dari ruang intai, ruang tembak, ruang pertemuan, gudang senjata hingga dapur.
Hingga saat ini seluruh gua yang ada masih berfungsi dengan baik. Hanya saja masih ada tangan usil yang suka mengotori bangunan yang menjadi saksi sejarah itu.
Salah satu bukti bahwa seluruh bunker dibuat dengan konsep yang baik adalah adanya parit atau gorong-gorong yang menghubungkan antara satu bunker dengan bunker yang lain.
Berkunjung ke tempat ini sangatlah mudah dan belum dikenakan retribusi. Dari Jogja cukup mengambil jalan Parangtritis. Setelah menyebrang Kali Opak ambil kiri dan terus naik ke atas bukit. Tak perlu kuatir karena di jalan telah ada papan nama.
Dari gua yang ada di atas bukit ini dapat melihat view yang sangat indah. Karena memang fungsi awalnya untuk memantau kedatangan Sekutu dari arah selatan otomatis keindahan Pantai Parangtritis akan terlihat sangat jelas.
Selain itu sejauh mata memandang akan ditemukan keindahan yang tiada tara baik itu untuk sisi timur, utara maupun barat. Sedikit saran, kalau mau berkunjung ke tempat ini baiknya pada pagi hari karena suasana akan lebih segar dengan embun yang masih menempel di dedaunan.