Di saat banyak orang yang tak peduli dengan sampah yang menggunung, berbeda dengan dengan sekelompok pemuda di kawasan Pantai Parangkusumo. Sekelompok pemuda itu merubahnya menjadi lebih menarik dan terbangunlah Gardu Action atau Garbage Care and Education.
Pintu gerbang Gardu Action terbuat dari susunan potongan bambu. Meski begitu, ketika sudah masuk ke dalam akan terlihatlah berbagai ornamen yang unik.
Selain itu, di dalam Gardu Action juga terdapat pohon-pohon cemara yang biasa digunakan untuk berteduh. Orang-orang juga duduk di tempat duduk yang terbuat dari kayu dan ban karet bekas serta sofa-sofa usang yang terletak di bawah pohon cemara.
Memang, Gardu Action di Indonesia tak seperti di Swedia yang mengelola sampah menggunakan alat-alat canggih. Tapi di gardu yang satu ini masih menggunakan alat dan cara yang masih sangat sederhana, tapi bisa menghasilkan barang yang unik.
Gardu Action Bikin Pantai Parangkusumo Kian Indah
Dan pastinya menjadikan Pantai Parangkusumo terlihat lebih bersih. Sebelum sampah-sampah yang sudah dikumpulkan digunakan, sampah-sampah itu dipilah menjadi dua bagian melalui bank sampah.
Sampah-sampah yang mudah terurai diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah-sampah yang sulit terurai sebagian dijual dan diubah menjadi barang yang layak pakai seperti yang ada di Gardu Action.
Mulai dari lampu kerlap-kerlip dari botol bekas yang diisi air, background foto berbentuk kupu raksasa atau yang berbentuk love adalah barang atau background yang sering digunakan untuk selfie.
Spot Selfi Berbahan Dasar Sampah
Sudah banyak sekali pengunjung yang datang ke tempat wisata yang satu ini hanya untuk sekadar berselfie ria. Karena itu, tempat wisata Gardu Action populer di berbagai media sosial sebagai salah satu tempat selfie terbaik.
Selain foto dan pemandangan Pantai Parangkusumo yang didapatkan, para pengunjung juga bisa belajar cara membuat kreasi dari barang bekas yang akhirnya bisa dijual dan menghasilkan uang.
Untuk memasuki tempat wisata ini, para pengunjung tak perlu memikirkan tentang biaya karena para pengunjung tak perlu membayarnya, tempat wisata ini benar-benar gratis. Hanya saja, di sana tersedia kotak sumbangan yang diperuntukan bagi pengunjung yang ingin memberikan donasi.