Inovasi Baru! Mahasiswa KKN Kelompok 63 UMBY Alihkan Bahan Pakan Ternak Menjadi Peluang Bisnis

Kelompok 63 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) telah sukses melaksanakan program penyuluhan mengenai “Pengolahan Hasil Bumi (jagung) dan Pemasaran Melalui Digital Online”. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan inovasi kepada masyarakat Padukuhan Kalangbangi Wetan agar dapat memanfaatkan hasil bumi (jagung) secara optimal.

kkn kelompok 63 umby
dok kkn kelompok 63 umby

Penyuluhan ini dilaksanakan pada Rabu, 8 Agustus 2024, yang terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama diadakan dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, yang membahas tentang Pengolahan Hasil Bumi (Jagung) melalui pemasaran bersama warga Padukuhan Kalangbangi Wetan di Padukuhan Kalangbangi Wetan, Kalurahan Ngeposari, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

Sesi kedua berlangsung dari pukul 19.30 hingga 20.30 WIB. Pada sesi ini kegiatan berfokus pada digital online dengan peserta anggota karang taruna setempat.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Perlu diketahui Kelompok 63 terdiri dari 11 anggota, yang berasal dari berbagai program studi di Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Ketua kelompok, Muhammad Jaynudin Sinaga, bersama anggota lain yaitu Alessandro Rama, Risha Eka Amalia, R. Dezinta Wilis Widiyaningrum, Osta Glorian, Secilia Damayanti, Maria Emerensiana Lelo, Vanesa Dwisandy, Feni Indriyani, Maulaya Ufqi Kamaliya Fari, dan Putri Ramadhani.

Seluruh Proses Digawangi Anggota KKN Kelompok 63 UMBY

Seluruh anggota KKN dilibatkan dalam kegiatan ini, dimulai dengan Alessandro Rama yang membantu menentukan objek olahan sebagai bentuk perwakilan analisis perspektif jurusan agroteknologi. Dari hasil survey yang ditemukan, Padukuhan Kalangbangi Wetan mempunyai dua hasil bumi paling besar yakni kacang tanah dan jagung.

Untuk penyuluhan ini, kelompok memilih jagung sebagai bahan utama produk yang akan diolah. Hal ini karena pada umumnya warga Padukuhan Kalangbangi Wetan hanya cenderung menggunakan jagung hasil panen sebagai bahan pakan ternak kesehariannya.

Selanjutnya Risha Eka Amalia mendemokan Pengolahan Bumi (jagung) menjadi suatu produk yang memiliki daya saing berupa bolu jagung. Pada saat penyuluhan tim melakukan live cooking untuk mengedukasi warga Padukuhan Kalangbangi Wetan tentang cara pembuatan bolu jagung.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Selama live cooking, perwakilan warga Padukuhan Kalangbangi Wetan diikutsertakan secara langsung untuk praktek pengolahan jagung menjadi bolu. Tujuannya agar peserta tahu betul tentang cara pegolahan yang baik dan benar.

Lalu, dilanjutkan R. Dezinta Wilis Widiyaningrum yang membahas tentang strategi pemasaran dengan fokus pada 4P (Product, Price, Place, Promotion). Termasuk didalamnya ada aspek logo, desain kemasan, keawetan, dan keunikan produk. Hasil pengolahan jagung dikembangkan menjadi bolu jagung dengan branding yang khas.

Setelah melakukan pengolahan dan pemasaran, maka beralih ke ranah digital. Kegiatan ini dikomandoi Muhammad Jaynudin Sinaga. Dalam pemaparannya Jay memberikan tutorial tentang cara pembuatan akun marketplace hingga cara menjual produk tersebut di marketplace.

Sebagai akhir, setelah melakukan pengolahan, pemasaran dan digital, produk tersebut perlu dipromosikan melalui media online. Kegiatan ini disampaikan Osta Glorian melalui perspektif social media marketing.

Selain itu, juga ditampilkan hasil pembuatan contoh video iklan dari produk tersebut secara langsung. Tujuannya agar warga Padukuhan Kalangbangi Wetan mendapatkan referensi bagaimana bentuk iklan produk di sosial media.

Selama acara, peserta diberikan snack sebagai ucapan terima kasih atas partisipasi mereka. Ibu Dukuh Kalangbangi Wetan dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kegiatan ini. Selain itu juga menekankan manfaat besar bagi warga dalam menciptakan produk baru yang dapat bersaing di pasar.

KKN Kelompok 63 UMBY berharap kegiatan ini akan menjadi langkah awal bagi warga untuk mengembangkan hasil bumi (jagung) menjadi olahan bolu jagung dan membuka peluang usaha baru.

Penulis: Osta Glorian dan R. Dezinta Wilis Widiyaningrum
Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Manajemen, Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Pos terkait