Berbicara tentang industri kulit rumahan tidak saja hanya ada di Bandung. Tapi industri kecil ini juga ada di Manding, Bantul. Kulit diubah sedemikian rupa menjadi barang kaya manfaat dan penuh estetika.
Untuk menuju tempat ini juga sangat mudah sekali karena berada di Jalan Parangtritis Km 11. Tepatnya ada Dusun Manding, Desa Sabdodadi, Kecamatan Bantul, Bantul. Sangat disarankan manakala sedang rekreasi ke Parangtritis ada baiknya berhenti sejenak.
Siapapun yang berkunjung ke tempat ini dijamin tidak akan tersesat. Ada plang besar yang menunjukan bahwa wilayah tersebut adalah Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding.
Bila ingin fokus berbelanja cukup mengaloksikan waktu tak lebih dari 1 jam sudah pasti bisa bawa pulang barang diinginkan. Hal ini karena letaknya benar-benar ada di pinggir jalan. Tidak perlu jalan jauh sudah bisa menjangkau showroom.
Bahkan terkadang ada pembeli yang memarkir kendaraan persis didepan showroom. Asal bukan pada jam sibuk, silakan saja. Tapi kalau sedang ramai-ramainya ada baiknya memarkir kendaraan ditempat yang telah disediakan. Jangan sampai kenyamanan berbelanja terganggu karena takut kendaraan kena gesekan.
Harga yang dipatok cukup murah, jauh dibawah harga pasaran yang ada di toko. Murahnya barang yang dijual karena toko tersebut memproduksi produk mereka.Jangan lupa untuk menawar terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli.
Pasalnya di sini masih berlaku hukum tawar menawar. Hal ini tentu sangat mengasikan bila bisa mendapat barang disuka dengan harga miring.
Berkunjung ke Manding sebenarnya pengunjung tidak saja hanya mendatangi toko. Tapi mereka bisa mengunjungi pabriknya yang biasanya ada dibagian belakang.
Bila ada rencana membeli produk dengan kriteria tertentu luangkan waktu sedikit lebih banyak. Konsultasikan dengan para pengrajin tentang kriteria barang yang diinginkan.
Akan lebih baik ketika datang dengan membawa desain sendiri. Tapi kalaupun bisa melihat contoh yang telah ada kemudian minta diperbaiki detailnya sesuai dengan keinginan.
Sentra industri kulit ini muncul sejak tahun 1947. Dimana ada tiga orang mantan pekerja industri kulit di Jogja memutuskan untuk membuka usaha sendiri di kampung mereka. Kini apa yang mereka rintis berbuah manis.
Saat ini di Manding bukan hanya desa wisata dengan setidakny ada 100 pengrajin kulit. Tapi mereka telah berimprovisasi dan rata-rata telah memilki showroom di depan rumah mereka.
Bukan hanya itu saja tapi produk yang dihasilkan telah mampu menembus pasar internasional. Negara tujuan yang paling besar adalah Spanyol dan Australia. Sementara itu untuk lokal produk dari Manding ini telah tersebar di berbagai kota se-Indonesia.
Cara kerja para pengrajin mayoritas masih manual. Kalaupu ada alat belum secanggih industri besar. Terlihat dari cara menggambar, memotong pola, menjahit hingga finishing.
Meski demikian jangan ragukan soal kualitas. Produk rumahan ini telah teruji sangat baik. Hal yang tak terbantahkan adalah bagaimana produk mereka bisa diterima di pasar internasional.