Narsis dan Alay ala Kanal Jogja; Metamorfosa dari Masa ke Masa

Agak alay sih tapi tak apalah. Tulisan ini sengaja saya buat karena ada beberapa teman yang bertanya tentang proses terciptanya blog https://kanaljogja.id.

Bacaan Lainnya
tampilan kanal jogja
eightsun.com

Memang benar Kanal Jogja tidak sebesar blog yang lain, tapi setidaknya blog ini masih berjalan di rel yang tepat. Saya katakan demikian karena dalam proses terciptanya telah ada blueprint hingga 3 tahun kedepan.

Blog yang tidak melulu hanya soal profit. Tapi telah berhitung kapan ambil profit dan kapan harus nahan diri.

Blog Kanal Jogja berupaya memperhatikan apa yang disuka pembaca dan google sehingga aman untuk jangaka pendek dan jangka panjang. Tulisan yang disajikan pun selau berusaha menyasar segmen yang tepat (baca: mikro spesifik).

Sedikit flashback ke belakang, pengalaman saya dalam dunia tulis menulis bermula di tahun 2004 dengan bergabung pada Pers Mahasiswa Universitas Mercubuana Yogyakarta atau Universitas Wangsa Manggala.

Lulus dari kuliahpun mencoba peruntungan untuk menjadi jurnalis di Kompas Gramedia Group. Lebih dari setahun menjadi reporter di Tribun Lampung akhirnya saya memilih mundur untuk menuntaskan ambisi keliling Indonesia.

Lepas dari media saya pun masuk dunia pembiayaan sebagai HR Area untuk PT BFI Finance Indonesia dengan area cover Ambon Papua. Dikesempatan inilah benar-benar saya bisa melihat lebih dekat dengan berkunjung ke Bali dan Sulawesi.

Hampir satu tahun pindah satu kota ke kota yang lain dan akhirnya memutuskan kembali ke Jogja. Di Jogja inilah kemudian sering berganti perusahaan.

Bukan hanya sebagai HRD semata tapi juga menulis untuk beberapa media online. Dan atas desakan beberapa teman mereka menyarankan agar saya membangun blog sendiri.

Dua nama yang sangat berpengaruh atas blog Kana Jogja adalah Shanti Ardha Candra. Atas pemikirannya inilah tercipta embrio Kanal Jogja.

Sementara itu untuk rancang bangun dikerjakan salah satu sahabat terbaik saya, Agus Demit. Berkat tangan dinginnya maka blog ini bisa menyapa pembaca.

Selain mereka berdua ada sosok luar biasa yakni Pimpinan Redaksi Tribun Lampung, Uki M Kurdi yang pernah berkata kepada saya, dengan menulis kamu bisa hidup.

Kalimat sederhana yang waktu itu tak pernah dipikirkan. Tapi kini ucapannya bagaikan sebuah mantra, begitu ampuh dan terbukti.

Bagaimana tidak, Kanal Jogja dalam satu hari bisa menghasilkan $50. Pernah juga dalam satu hari ada 4 perusahaan menyatakan tertarik untuk memasang iklan di blog perorangan ini.

Namun sayang hingga saat ini, saya belum memutuskan untuk totalitas terjun dalam dunia blogging pun materi bisa di bilang cukup melimpah. Blog ini masih seumur jagung dan masih butuh waktu hingga benar-benar mengakar kuat.

Tak mudah memang untuk bertahan sebagai seorang blogger. Ada saja godaan yang terus menanti dan bila tidak ingat tujuan akhir mungkin sudah ditinggalkan.

Hal ini terlihat jelas dari banyaknya blogger yang mana mereka hanya semangat di awal saja. Selama minggu hingga bulan pertama semangat dan selanjutnya melempem.

Terlebih bagi mereka yang percaya adsense adalah secercah harapan. Manakala berulang kali telah di tolak dan patah arang, yang ada kemudian semua dibiarkan begitu saja.

Selain adsense ternyata ada beberapa opsi lain yang bisa di pilih. Jenis iklan yang sangat seksi tentu saja iklan mandiri dimana pemilik bebas menentukan harga.

Tapi tetap harus ingat harga harus di sesuaikan dengan kualitas atau pada akhirnya akan di tinggalkan. Selain itu masih ada blogplacement, iklan banner, dan lain-lain.

So, buat kamu yang punya hobi nulis ayo bangun mimpimu dalam dunia blogging. Dan bagi yang ingin berbagi cerita ke Kanal Jogja bisa kirim email ke kanaljogja@gmail.com

Pos terkait