Ngebolang di Jogja ke Sanggar Anak Alam aja yuk

Selalu ada yang unik dan istimewa di Jogja. Bukan hanya sisi wisata, kuliner dan budaya. Pun demikian kota berjuluk Kota Pelajar ini memiliki tempat belajar yang membebaskan peserta didiknya untuk belajar hanya yang disuka. Sanggar Anak Alam demikian nama sekolah alam tersebut.

sanggar anak alam jogja
vice.com

Sanggar Anak Alam ini berada di areal persawahan yang berdomisili di Nitiprayan RT: 04, Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Saat ini, laboratorium alam ini telah berusia 18 tahun karena kali pertama hadir di tahun 2000.

Hampir dua dekade, sanggar ini masih banyak diburu peminat ditengah gempuran teknologi kekinian. Bila kamu punya adik atau anak yang masih kecil ada baiknya untul mencoba ngebolang disini.

Biarkan mereka bereksperimen. Menemukan dan mengerjakan apa yang disuka. Sesuai dengan tagline “Mendengar saya lupa, melihat saya ingat, melakukan saya paham, menemukan sendiri saya kuasai”.

Tak ada beban untuk belajar yang ada hanya keseruan dan keceriaan untuk bereksplorasi. Tak ada namanya mata pelajaran formal yang bisa bikin anak stres.

Disini jangan harap bertemu seragam, ruang kelas yang rapi, atau guru dengan gelar SPD. Yang ada mereka belajar secara mandiri dan bisa dikatakan semua adalah guru.

Back to nature dan konvensional mungkin itu yang terlihat. Semua rujukan di dapat dari buku cetak, gurihnya digital lifestyle dengan mbah google dibatasi untuk memberi jawaban instan. Semua ada prosesnya dan harus dilalui dengan melakukan agar dikuasai.

Hasil dari jerih payah mereka pun tidak akan sia-sia. Sanggar Anak Alam yang biasa di sebut Salam ini juga memiliki Pasar Legi dan Ekspresi untuk mendistribusikan jerih payah peserta didik. Bukan seberapa besar angka di dapat, tapi apresiasi atas sebuah karya tentu menjadi nilai utama.

Disini proses belajar dilakukan atas dasar kesadaran. Oleh karena itu diawal ditekankan betapa pentingnya kesepakatan bersama. Dengan demikian diakhir pembelajaran akan didapat data untuk bahan evaluasi.

Nilai-nilai kearifan lokal tertanam kuat. Bagaimana proses pembelajaran dengan memperhatikan lingkungan sekitar. Tumbuh bersama masyarakat dan menjadi bagian dari kelompok adalah sebuah keharusan.

Peserta didik ditantang untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Alam adalah laboratorium dalam arti yang sesungguhnya. Berbagai potensi yang ada akan nampak kemudian.

Menjadi peserta didik di Sanggar Anak Alam bukanlah hal sulit. Tidak butuh kecerdasan diatas rata-rata atau biaya yang tinggi. Cukup berdialog dengan pengelola sanggar untuk kemudian dipahami akan aturan main.

Disini mereka yang belajar cukup kompleks. Dari yang usia 2-4 tahun hingga setara sekolah menengah atas bisa menempuh ilmu.

Pos terkait