Kabar gembira, khusus bagi kamu yang ngaku pelaku macing mania pada Minggu (9/9) yang akan datang. Pasalnya belasan titik sepanjang aliran akan ditebar 10 ton lele di selokan Mataram.
Bila satu kilogram terdiri dari 8-10 ikan maka bisa ditebak berapa puluh ribu ikan disiapkan. Jadi bila kamu turut serta tidak perlu takut tidak kebagian.
Kegiatan ini untuk memperingati bergabungnya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ke bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan mancing manaia ini diselenggarakan Relawan Jokowi Ma’ruf Amin (Rejomulia). Dikutip dari Harianjogja.com pihak panitia yang diwakili Andreas Andi Bayu selaku sekjen mengatakan bahwa kegiatan ini adalah sebuah peringatan yang mencoba mengangkat nilai historis selokan Mataram.
Seperti yang diketahui bahwa Selokan Mataram adalah salah satu sisa peninggalan jaman perang yang masih digunakan hingga saat ini. Dengan digelarnya kegiatan disatu tempat yang menjadi ikon Jogja ini diharapkan masyarakat lebih peduli untuk menjaga dan melestarikan keberadaanya.
Bukan tanpa alasan di pilihnya tanggal 9 September 2018 mengingat bergabungnya Kraton Jogja ke NKRI pada tanggal 5 September 1945. Selain itu masih menurut Andreas, hal ini juga untuk memperingati perjuangan Sri Sultan HB IX yang telah berjasa membangun selokan Mataram.
Kegiatan mancing ini terbuka untuk umum dan gratis. Disini nantinya pasti akan muncul pasar kaget yang menyiapkan logistik para pemancing.
Sementara itu dikutip dari Tribun Jogja diketahui bahwa 10 ton ikan lele tersebut setidaknya akan dilepas di 14 titik pancing. Titik tersebut antara lain Banyurejo, Beluran, Barongan, Margoluwih, Mayangan, Kutu Asem, Kutu Dukuh, Barek UGM, Pringwulung, Pringgolayan, Kledokan, Babarsari, Pugeran dan Sanggrahan Maguwo.
Meski demikian tak perlu harus ada di titik ditentukan. Hal ini karena seperti yang diketahui bahwa ikan lele sangat mudah bergerak jadi ia bisa naik atau turun dari titik tebar.
Berdasar informasi awal yang ada setidaknya beberapa komunitas mancing akan hadir untuk berburu 10 ton lele di selokan Mataram. Mereka tidak saja berasal dari Jogja tapi ada juga yang berasal dari Purworejo, solo, Klaten, Magelang dan lain-lain.