Ada pemandangan yang berbeda pada Kamis sore, 20 Maret 2025 di area Balai Desa Sidomoyo. Pada sisi utara 4 tenda berdiri, 2 tenda dengan dominasi warna hijau dan putih. Sementara itu 2 tenda lainya full warna biru tua.

Tenda ini digunakan untuk memajang beberapa potensi kuliner unggulan Desa Sidomoyo. Satu yang paling populer jelang hari raya idul fitri tentu saja ketupat. Di mana Sidomoyo memiliki sentra industri ketupat di Padukuhan Simping.
Bergeser ke dalam akan ditemukan mereka yang tengah asyik belajar membuat sabun cuci piring. Kegiatan ini dihadiri Wisnu Hardono selaku Ulu-Ulu Kalurahan Sidomoyo dan Dwi Atmadi selaku Tata Laksana yang mewakili Lurah Sidomoyo.
Potensi Sabun sebagai Industri

Dalam kesempatan ini UMKM Sidomoyo menghadirkan Carya Budhi Canthya yang berkolaborasi dengan Super Qnclonk sebagai pemateri atau narasumber. Ayu dari Ayu Berkah Batik menyampaikan seputar potensi bisnis yang ada.
Di mana sabun saat ini telah menjadi kebutuhan semua pihak. Hal ini tidak lepas dari kegiatan memasak yang kemudian akan menghadirkan perbotan dan alat makan yang harus dicuci.
Sabun cuci piring kini seolah telah menjadi kebutuhan pokok. Di mana bila ingin perabotan rumah tangga tercuci bersih harus tersedia sabun cuci piring yang baik pula. Produk yang kemudian menjadi kebutuhan semua pihak, mulai dari diri sendiri, tetangga sekitar, warung makan yang ada di Sidomoyo hingga masyarakat luas.
Selanjutnya ada Anto Tri Raharjo yang lebih nyaman di panggil Bobi ini mengapresiasi tinggi kehadiran Pemerintah Kalurahan Sidomoyo atas terlaksananya Gelar Potensi dan Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring ini. UMKM Sidomoyo pun difasilitasi satu set alat pembuatan sabun.
Adanya sekretariat bisa dioptimalkan menjadi rumah produksi atau workshop komunal. Artinya seluruh anggota UMKM Sidomoyo bisa membuat sabun di tempat ini.
Nantinya sabun ini kemudian bisa digunakan untuk konsumsi sendiri atau di jual di Galeri UMKM Sidomoyo. Satu dukungan yang belum tentu bisa diberikan pemerintah kalurahan lain namun Sidomoyo sudah jauh didepan.
Praktek Membuat Sabun Cuci Piring

Waktu menunjukkan pukul 16.40 WIB dan praktek membuat sabun pun dimulai. Pelatihan ini dipimpin langsung oleh CEO Super Qnclonk Lina Syafira.
Sebelum memulai, ibu 3 anak ini menjelaskan berbagai bahan yang digunakan serta manfaat dari bahan tersebut. Dengan cara ini tentu peserta tahu dan yakin produk dipilih telah tepat dan sesuai.
Dalam pemaparannya Lina menegaskan bahwa bisa jadi ada rumah produksi lain memiliki formula yang berbeda dan itu sah. Hal ini tentu berkaitan dengan target yang ingin dihasilkan dan biaya yang ingin diterapkan.
Sabun sebagai industri hingga saat ini masih cukup seksi mengingat setiap orang atau keluarga akan tetap membutuhkan sabun. Nantinya sabun bisa dikreasikan menjadi aneka jenis sabun sesuai dengan kebutuhan pasar.
Proses pencampuran bahan=bahan yang ada lebih kurang 30 menit dan sabun belum bisa digunakan. Sebelum dikemas sabun akan didiamkan dalam ember tertutup hingga busa yang ada menghilang.
Setelah itu sabun bisa dikemas dalam botol 1 literan untuk kemudian dibagikan kepada peserta. Selebihnya tentu bisa menjadi modal awal untuk UMKM Sidomoyo memiliki unit bisnis baru.
Dalam kesempatan yang sama Ari Anggoro selaku Ketua UMKM Sidomoyo mengucapkan terima kasih untuk Carya Budhi Canthya dan Super Qnclonk untuk suksesnya hari ini. Tak lupa untuk Ulu-Ulu Sidomoyo yang senantiasa siap memberi dukungan untuk UMKM Sidomoyo bisa terus maju dan berkembang.