Bahasa, Segalanya
Mungkin hanya dua kata plus satu koma tapi benar-benar sarat makna. Saya yang belajar jurnalistk belasan tahun saja kurang bisa memahami dengan baik.
Belajar disini diartikan benar-benar fokus untuk kaidah jurnalistik. Memulai sebagai anggota Pers Mahasiswa Cakrawala Unwama dan tiap hari dijejali dengan aneka bahasa tulis.
Kegiatan tersebut terus berlanjut hingga saat ini. Tapi benar kata orang, ilmu tidak akan ada habisnya.
Semakin mencoba mendalami wawasan tersebut akan terus berkembang. Beruntung mendapat undangan dari BloggerCrony untuk belajar bahasa.
Bukan lagi tentang teknik jurnalistik praktis. Tapi dalam waktu singkat mas Away demikan biasa di sapa mampu menyihir semua peserta.
Masih sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari bahwa kesalahan itu menjadi sesuatu yang biasa. Anehnya seringkali tak ada yang menyadari kalau itu kurang pas.
Kembali pada basik. Bahasa, segalanya. Mungkin dengan mendalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar maka apa yang disajikan seseorang akan diterima dengan baik.
Bukan hanya asal bicara dan lawan bicara paham. Tapi tahu pasti pilihan kata yang dipilih sehingga tidak terjadi kerancuan.
Teringat kata bijak, di Indonesia itu yang ada kalau tidak salah paham maka pahamnya yang salah. Dan pertanyaan atas itu semua terjawab oleh mas Away.
Pengalamannya sebagai seorang jurnais patut diacungi jempol dimana beliau pernah mengajar berbagai media besar. Bahkan grup Kompas Gramedia pun pernah menggunakaanya.
Namun sayang, dulu sewaktu kerja di media terbesar di tanah air tersebut belum pernah dapat sentuhannya. Namun demikan cukuplah workshop dari BloggerCrony mengobatinya.
Mungkin suatu saat nanti akan ketemu lagi dan belajar tentang banyak hal. Khususnya yang berkaitan dengan jurnalistik online.