Siapa bilang gigi berlubang hanya terjadi pada orang dewasa. Pun demikian pada balita tetap harus diperhatikan tindakan pencegahan gigi berlubang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sedia payung sebelum hujan, ternyata pepatah ini berlaku general dalam tiap ruang kehidupan. Untuk mencegah gigi berlubang ternyata sudah harus dilakukan sejak balita.
Memiliki gigi sehat dan putih adalah dambaan setiap orang. Dan dua indikator paling mudah untuk mengatakan gigi sehat adalah tidak ada gigi berlubang dan plak pembusukan.
Untuk mendapatkan keduaanya harus dilakukan perawatan gigi sejak dini. Pun demikian yang saya ajarkan kepada anak semata wayang V Abhiraj Jurnalistika agar ia berproses untuk lebih baik. Banyak hal kami lakukan untuknya dan tentunya berusaha memberi yang terbaik.
Tindakan Pencegahan Gigi Berlubang
Diusianya yang belum genap dua tahun ia sudah diperkenalkan dengan ritus sikat gigi. Tiga kali sehari ia akan berlatih untuk sikat gigi. Baik itu pada mandi pagi, mandi sore dan jelang tidur.
Tak ada penolakan untuk menjalankan satu kegiatan yang terlihat aneh untuk bocah yang berusia belum genap 2 tahun. Diawal ia sempat berontak dan melakukan penolakan. Ekspresi paling gampang adalah tutup mulut rapat-rapat.
Namun sejak diperkenalkan dengan pasta gigi Pepsodent untuk anak-anak ia berubah 180 derajat. Tak ada penolakan dan tangisan, bahkan tidak mandipun dengan senang hati ia akan pegang pasta gigi Pepsodent dan sikat gigi.
Rasa segar yang ada mungkin kini menjadi candu baginya. Terlebih ia secara pribadi mengambil pasta gigi Pepsodent rasa Strawberry menjadi pilihannya.
Cara gosok giginya pun cenderung sederhana. Hanya bagian depan saja yang disikat karena memang di bagian dalam belum tumbuh sempurna. Melihat tingkah polahnya yang seolah tahu betul sikat gigi adalah keharusan membuat kami malu bila tidak menjaga gigi dengan baik.
Pilih Pasta Gigi Sesuai Kebutuhan
Pasta gigi yang secara khusus diciptakan untuk anak-anak sehingga mendukung tumbuh kembang gigi susu. Terlebih dalam kemasan tersebut terdapat gambar Dora yang menjadi film idolanya.
Jujur, saya secara pribadi sebagai orang tua anak ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Salah satunya dengan tetap menjaga giginya dengan tindakan pencegahan gigi berlubang.
Sebelum terlambat maka kami memberikan pelatihan sejak dini tentang menjaga kesehatan gigi. Mungkin ia tak tahu apa itu gigi yang sehat, tapi dengan menjaga gigi tetap bersih setiap saat setidaknya meminimalisir terjadinya gigi sakit.
Bila hal positif ini dijaga maka kedepan kami tak perlu kuatir giginya akan berlubang, terdapat plak gigi atau bau mulut. Terlebih bagi anak seusia dia dimana rasa manis menjadi favorit. Bila tidak diantisipasi sedini mungkin maka ia akan merasakan gigi “gigis” layaknya balita pada umumnya.
Kami sebagai orang tua pun senantiasa mencontohkan dengan rutin menggosok gigi setiap hari. Tak lupa kami juga mengurangi konsumsi gula atau rasa manis yang berpotensi merusak gigi.
Benar kiranya bila gigi berlubang atau terdapat plak tidak terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu untuk mengantisipasinya juga perlu waktu yang lama.
Perlu digaris bawahi bahwa gigi rusak itu melalui beberapa tahapan. Perlu alat khusus untuk menakar tingkat kerusakan gigi. Proses yang terus berlanjut ini bila dibiarkan akan membuat gigi berlubang.
Akibat tidak sikat gigi maka bakteri akan terus menumpuk dan menjadikan karang gigi. Karang yang pada semula hanya kecil bila dibiarkan akan terus membesar.
Lubang kecil yang pada mulanya hanya ada dipermukaan pun akan semakin masuk ke dalam. Bila hal ini tidak diantisipasi maka bukan hanya terjadi gigi berlubang tapi rasa sakit yang teramat sangat. Wajar kiranya hingga kemudian muncul istilah lebih baik sakit hati daripada sakit gigi.
Tanda-tanda awal rusaknya gigi adalah adanya bau nagas yang tidak enak, gigi menjadi sensistif dan terasa nyut-nyutan bila minum air dingin atau air panas. Tak mau bukan bila hal ini terjadi pada buah hati anda.
Oleh karena itu ayo pastikan tindakan pencegahan gigi berlubang sedini mungkin.