Predikat empu kini tidak lagi hanya di sematkan bagi mereka yang ahli membuat keris. Kini ada empu atau sang ahli dalam bidang lain selama itu layak masih bisa di sematkan dan salah satunya pantas disandang Japrak.
Pria paruh baya dengan nama asli Joko Kuncoro ini telah belasan tahun menekuni pembuatan biola. Ditengah-tengah gencarnya modernsasi pria berkacamata ini masih mampu bertahan dengan karya manual atau segala sesuatunya masih dikerjakan dengan tangan.
Handmade atau karya yang dibuat dengan sentuhan tangan tentunya akan melibatkan perasaan si pembuat. Produk atau karya bukan saja hanya sebatas benda tapi memiliki ruh atau jiwa.
Wajar saja bila untuk satu biola pesananan kadang akan dikerjakan selama berbulan-bulan. Tak mau membuat pelanggan kecewa Japrak senantiasa hanya ingin memberikan yang terbaik.
Soal harga jangan kuatir, bisa dibilang apa yang ditawarkan sangat sebanding dengan kualitas diberikan.
Seniman Biola dari Kulonprogo
Sebagai bukti karya warga Jetis, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo diakui dunia internasional tentu saja dengan asal pelangan mereka. Selain berasal dari dalam negeri tak sedikit mereka berasal dari Jerman, Perancis, Hawai dan Timur Tengah.
Bahkan Jerman siap meminang bapak dua anak ini untuk pindah kewarganegaraan. Alasannya tentu saja karena di Negeri Panser tersebut jarang pemahat biola.
Tak saja piawai dalam membuat biola, pria tamatan SMP ini juga mahir menggeseknya. Melantunkan lagu dengan sepenuh hati membuat siapa saja yang mendengarnya enggan berhenti.
Tak saja biola dihasilkan, ia juga mampu membuat gitar, kontra, cello, rebab dan sejenisnya. Dan semua alat musik tersebut tetap dibuat dengan hati.
Pas bukan, manakala berkunjung ke Samigaluh, bukan saja hanya untuk menikmati keindahan objek wisata alam tapi juga bertemu dengan seniman hebat.