Traveling dan mendaki gunung adalah salah satu kegiatan yang saya pilih untuk mengisi liburan. Dan kini tak kurang dari 50 pesona alam Indonesia pernah saya datangi.
Mulai dari Sumatera bagian selatan, sebagian Sulawesi, sebagian Papua, Bali, Ambon dan tentu saja Pulau Jawa pernah saya sambangi. Memang bukan traveling sepenuhnya karena saya bisa mendapatkan itu semua dalam rangka pekerjaan atau penugasan dari kantor.
Latar belakang sebagai jurnalis dan HR Area memaksa saya untuk senantiasa pindah dari satu kota ke kota lain. Bahkan saya ingat betul dulu di akhir tahun 2010 saya pernah berkeliling dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Ambon, Sorong dan 9 kota di Sulawesi.
Sebuah pengalaman yang sangat luar biasa tentunya. Dimana beberapa hari sekali harus masuk bandara dan berburu tiket pesawat untuk melanjutkan perjalanan.
Di Indonesia kini tersedia banyak maskapai penerbangan yang bisa di pilih. Diantara beberapa maskapai tersebut tentu saja memiliki kelebihan dan kelemahan.
Sudah menjadi naluri dan keharusan manakala berada dalam satu kota selain menyelesaikan pekerjaan juga harus menuntaskan hasat traveling. Seusai jam kerja dipastikan bukan lagi kembali ke hotel atau penginapan tapi agenda selanjutnya adalah jalan-jalan ke lokasi yang menjadi icon.
Salah satu lokasi yang banyak dipilih tentu saja objek wisata pantai. Selain mudah dijangkau waktu yang diperlukan juga tidak terlalu lama.
Tak dapat dibayangkan bila waktu yang mepet harus diadu dengan ego untuk naik gunung. Yang ada badan akan sakit dan pekerjaan dipastikan tidak akan kelar karena energi telah habis.
Untuk menyiasati hobi naik gunung dan berpetualang serta menikmati pesona alam Indonesia maka biasanya saya mengambil waktu saat “stay” cukup lama. Kegiatan bermain di alam bebas itupun biasanya ditemani oleh teman-teman cabang yang mana mereka sudah tahu betul akan situasi dan kondisi.
Lain halnya ketika di Jogja. Setiap ada waktu luang kegiatan yang dipilih pasti traveling.
Jogja memiliki kekayaan alam yang tidak akan habis untuk dieksplore selama berbulan-bulan. Selalu saja akan ditemukan lokasi menarik yang kemudian harus didatangi.
Kegiatan mendaki gunung kini bukan lagi prioritas. Selain masalah waktu juga terkendala fisik yang mungkin tidak setangguh dulu.
Memiliki kegiatan yang sesuai dirasa lebih baik daripada memaksakan kehendak yang ujung-ujungnya bisa jadi akan menyusahkan diri sendiri.
Pernah juga dulu melakukan pendakian paling konyol. Gunung Sindoro Jawa Tengah dan Gunung Ciremai menjadi sasaran. Seorang diri tanpa rekan naik gunung dan alhamdulilah sampai puncak meski kesepian.
Sewaktu masih duduk di bangku STM pernah juga dalam satu minggu naik 3 gunung. Gunung Sumbing, Gunung Merapi dan Gunung Lawu yang menjadi objek sasaran. Kala itu alasannya sangat sederhana yakni karena ada sponsor atau donatur.
Dan bagi kamu yang suka traveling dan belum ke Jogja ada baiknya berkunjung ke sini. Banyaknya objek wisata yang ditawarkan memberi alternatif bahwa Jogja menjadi miniatur pesona alam Indonesia.
Akses yang mudah menjadi nilai lebih. Bandara Adisucipto yang telah berkelas internasional siap menyambut siapa saja untuk berlibur di Jogja.
Khusus bagi kamu yang ingin naik Gunung Merapi ada baiknya konsultasi terlebih dahulu dengan sesepuh dan petugas penjaga gunung setempat. Jangan sampai ketika terjadi larangan memksa naik dan berakibat fatal.
Begitu juga dengan kamu yang hobi bermain dipantai. Pastikan kondisi cuaca cukup baik dan gelombang ombak tidak terlalu tinggi.
Seperti yang diketahui bahwa cuaca di tanah air dalam beberapa waktu terakhir tidak stabil. Sering terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi dibeberapa titik yang bisa saja mengganggu kenyamanan liburan.