Manten Tebu menjadi ritus yang tak terlewatkan manakala pabrik gula (PG) Madukismo hendak memulai proses penggilingan dan penyulingan. Ritus unik tersebut digelar pada Jumat (1/5/2015) di area industri pabrik gula tertua di Jogja dan mampu menyedot perhatian publik.
Mereka yang dinikahkan adalah Kyai Tumpak dan Nyai Manis. Hampir sama seperti pengantin pada umumnya, keduanya sebelum dinikahkah diarak keliling pabrik.
Pihak yang melakukan kirab atau keliling kampung ini adalah Bregodo Kraton Jogja. Tak lupa ada gamelan yang mengiringi perjalanan yang semakin membuat meriah suasana.
Salah satu yang banyak mencuri fokus adalah edan-edanan. Dimana mereka mampu menghibur para pengunjung yang datang untuk melihat ritus yang telah ada sejak jaman dahulu tersebut.
Bukan hanya itu saja tapi symbol-simbol adanya pernikahan juga nampak jelas. Salah satunya ada janur kuning dan kedua mempelai menggunakan pakaian adat Jawa.
Layaknya pernikahan yang akan dinyatakan sah bila ada ijab qobul dan mereka pun melakukannya. Ada juga pihak-pihak yang menjadi saksi agar momen sacral ini diakui kebenarannya.
Berdasar penuturan Direktur Utama PT Madubaru, Ir Rahmad Edi Cahyono diketahui bahwa prosesi tersebut telah cukup lama dilakukan. Tujuannya untuk memohon doa agar proses penggilingan tebu berjalan dengan lancar tanpa masalah.
Seperti yang sudah diketahui bahwa Pabrik Gula Madukismo telah beroperasi cukup lama. Mesin yang digunakan berukuran besar dan cukup tua sehingga memiliki potensi besar terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu doa bersama perlu dilakukan.
Manten tebu ini juga menjadi pesta rakyat yang cukup dinanti masyarakat sekitar. Hal ini sebagai bentuk rasa suka cita atas panen tebu yang tiba dan melimpah sehingga layak di syukuri.
Ternyata proses manten tebu ini tidak saja hanya terjadi di PG Madukismo saja. Tapi juga dilakukan oleh pabrik gula yang lain salah satunya adalah PG Tasikmadu, Karanganyar.
Prosesi yang dilakukan pun cukup mirip dimana ada dua symbol dari tebu yang dinikahkan. Selain itu ada juga pesta rakyat yang siap memberikan hiburan untuk seluruh warga sekitar.
Selain pada saat tebu manten PG Madukismo akan ramai didatangi pengunjung untuk berwisata. Unik bukan, bisa melihat aktifitas industri tua secara langsung dan proses terciptanya gula dalam Agrowisata Madukismo.