Ketika berbicara masa yang paling menyenangkan tentu semua orang sepakat bahwa masa kanak-kanak adalah yang terindah. Dimana masa itu setiap anak boleh meminta apa saja yang diinginkan dan bila tidak terpenuhi maka diberi hak untuk menangis.
Meski masa itu telah cukup lama ditinggalkan tapi masih saja ada sebagian orang yang susah melupakan. Akibatnya dimasa usia dewasa seringkali ia akan terlihat seperti anak-anak atau lebih tepatnya kekanak-kanakan.
Namun sayang, tak ada seorangpun yang rela dikatakan kekanak-kanakan. Dengan segala rupa maka ia akan mencari cara untuk menutupi hal itu. Apesnya semakin berusaha menutupi justru akan semakin terlihat.
Kalaupun ada konflik tidak selamanya buruk. Konflik bila dikelola dengan baik maka akan membuat seseorang jauh lebih dewasa, jadi jangan pernah takut bila menemukan konflik.
Benar bila menua itu pasti, dewasa itu pilihan. Ada yang secara sengaja memilih untuk lebih dewasa dari usia sebanarnya dengan cara memilih peran yang lebih matang. Ada juga justru yang lebih memilih untuk terus kekanak-kanakan dengan dalih telah ada yang mengambil peran dewasa.
Semua ada masanya, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan tua. Jangan sampai salah mengambil peran karena sudah barang tentu akan rugi sendiri. Jangan pernah menunjukan sifat kekanak-kanakan tersebut kepada khalayak luas terlebih di media sosial.
Dunia dan segala peristiwa yang ada didalamnya sangat disayangkan bila ada yang terlewatkan. Dengan kacamata positif maka segala hal yang kurang menyenangkan akan menjadi indah. Suatu hambatan bisa dilihat sebagai tantangan. Rintangan dianggap sebagai jalan untuk naik satu level ke atas dan seterusnya.
Tak ada alasan untuk menyerah atau mundur. Yang ada hanya jalan lurus kedepan dengan sedkikit kelokan yang akan memberi warna. Bukanka pelangi itu indah karena ada berbagai warna didalamnya.
Bayangkan bila dalam sebuah pelangi itu hanya ada satu warna atau dua warna tentu tak akan seindah 7 warna yang sering ditemui seusai hujan.
Yang telah terjadi biarlah berlalu, tak ada yang perlu disesali. Lebih penting kiranya untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik. Biarkan masa lalu menjadi bagian dari cerita yang dipendam untuk diambil hikmahnya.