Pergantian tampuk pimpinan tertinggi kepolisian di awal tahun 2021 memberikan sinyal optimisme kepada seluruh lapisan masyarakat. Optimisme menuju polisi yang presisi tentunya, sesuai dengan konsep yang digagas Kapolri terpilih.
Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sosok dibalik itu semua. Bagaimana pria kelahiran Ambon ini mampu merumuskan jawaban yang komprehensif, menuju polisi yang presisi untuk seluruh lapisan masyarakat.
Rasa optimisme ini bukan tanpa data. Berdasar survei yang dilakukan Mark Plus pada awal tahun 2021 menunjukkan tingkat kepuasan publik yang tinggi terhadap lembaga kepolisian.
Terutama berkaitan dalam hal kompetensi personil, sarana dan prasarana, budaya dan pelayanan kepada masyarakat.
Survei yang tak jauh beda dilakukan LSI dan Litbang Kompas pun menunjukan hasil yang sama. Dimana 2 lembaga itu pun mengatakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat ke Polri kian membaik.
Memiliki visi yang jauh ke depan dan menjawab semua kegelisahan yang muncul. Bagaimana polisi akan kembali ke marwahnya. Polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang sesungguhnya.
Konsep Presisi ini pun telah diamini DPR setelah sebelumnya menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada awal Januari 2021 lalu. Setidaknya dari konsep ini terdapat 16 program prioritas dan 8 komitmen.
Program-program yang melandasakan pada asas keadilan dan memberi rasa aman untuk semua orang tanpa kecuali. Bukan hanya itu saja, salah satu fungsi polisi dalam melakukan pelayanan akan lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat.
Menuju Polisi yang Presisi
Presisi tak lain dan tak bukan dari akronim prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan. Satu kata “Presisi” dan menjawab tantangan polisi di masa yang akan datang.
Satu pendekatan yang diyakini mampu memberikan pelayanan yang terintegrasi, modern, mudah dan cepat. Polri akan bertransformasi untuk lebih baik, menekankan pada pendekatan pemolisian yang prediktif.
Dengan data dan teknologi digital semua akan lebih terukur dan akurat. Tujuannya untuk menciptakan kejelasan atas setiap masalah yang ada dan menciptakan keteraturan sosial di tengah masyarakat.
Transparansi akan terlihat dalam setiap proses penanganan suatu kasus. Dimana polisi akan hadir memberikan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu.
Tidak ada lagi cerita tajam ke bawah tumpul ke atas. Yang ada hukum itu berlaku sama bagi semua orang. Mereka yang salah dan melanggar hukum akan di proses.
Namun demikian tetap melihat sisi humanis. Tidak ada lagi kasus seperti Nenek Minah dimana karena biji kakao untuk bertahan hidup harus diproses.
Keadilan restoratif akan hadir secara nyata dan melindungi masyarakat kecil. Satu pendekatan dimana antara kedua belah pihak akan dipertemukan dan menemukan solusi bersama.
16 Program Prioritas
Bukan hanya Presisi yang dihadirkan Polri. Mereka juga miliki 16 program prioritas dimana satu sama lain akan saling berkaitan. Bersinergi untuk menciptakan keadilan dan rasa aman yang menyeluruh.
Semua program disusun untuk menjawab tantangan polisi di masa yang akan datang. Perbaikan bukan hanya pada sistem dan personil tapi menyeluruh.
Era Polisi 4.0 menjadi tujuan jangka pendek dan harus segera terrealisasi guna menjawab tantangan polisi di masa yang akan datang. Fokus pada peningkatan kinerja penegakan hukum dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat untuk memberikan kepastian hukum.
Pandemi hingga saat ini belum berakhir dan Polri akan menjadi garda terdepan bersama dengan lembaga kesehatan untuk menangani Covid-19. Semua itu guna pemulihan ekonomi nasional dimana satu sama lain akan saling bersinggungan.
Menjamin keamanan program prioritas nasional tetap menjadi program utama dimana Polri akan mengawal hingga tuntas. Polri sebagai pelayan publik akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan yang ada.
Bahkan kini Polri dengan percaya diri telah meluncurkan satu aplikasi dimana publik bisa melaporkan atau memberikan ketidakpuasan bila ada kinerja yang kurang baik. Tujuannya tentu saja untuk membuat Polri kian lebih baik.
8 Komitmen Polri
Patut diacungi jempol pastinya dimana Polri miliki 8 komitmen untuk dilakukan secara berkesinambungan. Mulai dari Polri sebagai satu lembaga atau institusi yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Memberikan dan menjamin keamanan untuk seluruh lapisan masyarakat dan mendukung program pembangunan nasional. Dimana mereka akan hadir dan menjadi pengayom yang baik.
Tetap menjaga soliditas internal. Dan hal ini sangat nampak jelas saat Jend Listyo menjalani uji kelayakan dengan didampingi para senior dan junior nya di kepolisian. Pun pergantian personil adalah satu hal yang biasa dan satu sama lain saling suport.
Meningkatkan sinergisitas dan soliditas dengan berbagai pihak mulai dari TNI dan semua lembaga yang ada. Semua itu guna mendukung ekosistem inovasi dan kreatifitas untuk kemajuan bangsa.
Polisi harus siap menjadi teladan yang baik. Contoh bagi seluruh lapisan masyarakat dan akan selalu melayani dengan hati.
Memprioritaskan tindakan preventif, memberikan keadilan restoratif dan solusi yang tepat tetap menjadi bagian dari tugas Polisi. Tak lupa Polisi akan setia kepada NKRI dan menjaga kebhinekaan.
Perbedaan adalah satu hal yang biasa dan akan memperkaya khasanah dan budaya bangsa. Sesuatu yang harus terus dirawat dan dijaga bersama-sama.
Komitmen lain yang tengah digagas Polisi adalah bagaimana mereka hadir untuk melakukan tindakan pencegahan dan pemecahan masalah. Khususnya ditingkat polsek di mana mereka tidak lagi melakukan penyidikan atas satu perkara tapi lebih pada fungsi preventif atau pencegahan.