Di zaman sekarang ini permainan tradisional mulai ditinggalkan. Perkembangan teknologi yang begitu pesat tak bisa dipungkiri membuat permainan tradisional mulai ditinggalkan. Namun jangan salah, ternyata ada permainan tradisional Jogja asli yang harus dicoba saat berkunjung.
Memang bukan asli Jogja karena berbagai jenis permainan ini pun bisa ditemukan di tempat lain di tanah air. Tapi Jogja tetap miliki ciri khas yang membuat semua makin terkenang.
Tak dapat dipungkiri pula bila anak-anak lebih senang duduk di depan layar gadget bermain game. Padahal ada kegiatan menyenangkan untuk pergi ke lapangan memainkan permainan-permainan tradisional.
Meskipun tidak semua begitu. Namun minat memainkan permainan tradisional sudah menurun.
Apalagi mereka yang tinggal di kota. Antara minat dan tempat untuk memainkannya pun hampir tidak ada.
Lapangan dan tempat-tempat kosong yang luas, sudah jarang ditemukan di belahan kota. Sehingga anak-anak lebih tercandu pada permainan di gadget ketimbang permainan tradisional.
Andai kita mau menyadari, sebenarnya permainan tradisional perlu dilestarikan secara kolektif. Bila tidaksecara perlahan permainan tersebut mulai ditinggalkan dan bahkan beberapa anak zaman sekarang ada yang tidak mengenalinya.
Baca juga: Permainan Asli Kulonprogo Nglarak Blarak Mendunia
Permainan Tradisional Vs Game Gadget
Mengapa anak-anak sekarang lebih menyukai game di gadget ketimbang permainan tradisional itu sendiri? Banyak faktor yang mempengaruhi mereka sehingga lebih menyukai game di gadget ketimbang permainan tradisional itu sendiri.
Pertama, mereka sudah dibiasakan dengan gadget sejak dini. Misalnya saja ketika anak masih berusia di bawah umur, orang tua bermain gadget di dekat anak selama berjam-jam. Dari kebiasaan itu secara tidak langsung para orang tua telah merangsang daya minat anak pada gadget.
Ketika anak mulai beranjak dan berkembang, rasa keingintahuan anak semakin besar. Dia akan merebut gadget itu di tangan orang tua. Lalu mencoba memencet dan melihatnya.
Hal-hal semacam itu akan menjadi kebiasaan dan sudah tidak mengherankan lagi, anak-anak kecil fasih dalam mengoperasikan gadget.
Tidak mungkin orang tua akan meminta gadget tersebut karena akan membuat anak menangis. Bahkan ada beberapa yang sengaja memperkenalkan segala sesuatu dengan menggunakan gadget.
Lama-lama anak mulai gadget dan mencoba game di dalam gadget tersebut hingga mereka terbiasa sampai dewasa.
Memang sih tidak ada salahnya anak-anak bermain game di gadget. Namun apabila tidak dikontrol dengan baik, maka akan berdampak buruk. Bukankah segala sesuatu yang berlebihan tidak baik?
Faktor kedua yakni game di gadget lebih mudah dan cepat untuk dimainkan ketimbang permainan tradisional. Karena dari membuka mata saja, anak-anak sudah bisa memainkan game-game di gadget tanpa harus keluar atau beranjak dari tempat tidurnya.
Sedangkan permainan tradisional harus pergi ke tempat yang lapang baru bisa memainkannya. Bahkan ada pula permainan yang memaksa anak-anak untuk membeli bahannya terlebih dulu.
Mungkin itulah yang menjadi faktor anak-anak lebih menyukai game di gadget ketimbang permainan tradisional.
Permainan Tradisional Jogja Tak Kalah Seru
Berbicara perihal permainan tradisional, alangkah baiknya kita memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak melalui berbagai hal. Mulai dari tulisan hingga video tutorial di youtube.
Berangkat dari situ, siapa tahu kita sedang berupaya melestarikan permainan tradisional ini agar tidak punah dimakan oleh zaman.
Selain tempat wisata dan makanan khasnya, Jogja juga mempunyai permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak di sana waktu itu. Kamu pastinya pemasaran apa saja sih permainan tradisional yang ada di Jogja.
Karena acapkali menyebut nama Jogja yang terbesit dalam pikiran kita adalah tempat wisata dan oleh-oleh khasnya.
Nah berikut ini beberapa permainan tradisional Jogja. Siapa tahu permainan ini juga ada di daerah kamu.
1. Adu Kemiri
Permainan yang pertama yang mengasyikan tentu saja ada adu Kemiri. Permainan ini apabila dilihat-lihat mirip sekali dengan permainan dakon apabila dilihat dari segi papannya.
Tetapi cara mainnya pun berbeda. Ada sebuah papan digunakan untuk tempat kemiri lalu di tengahnya ada lubang berbentuk cekung. Tempat itulah yang nanti digunakan untuk adu Kemiri.
Lubang-lubang tempat kemiri harus bisa menampung kemiri sebanyak 72 biji. Lalu para pemain memilih kemiri terbaik untuk diletakkan di lubang yang cekung untuk diadu.
Kemiri itu dipukul menggunakan gadhen. Kayu berbentuk seperti gada atau kayu biasa untuk memukul kemiri tersebut. Kemiri yang masih utuh menjadi kemiri pemenang.
2. Bekel
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Bekel terdiri dari 4-5 bekel yang terbuat dari Kuningan atau timbal yang warnanya putih.
Bekel sendiri memiliki bentuk yang berbeda antara bekel satu dan lainnya. Dan bahkan setiap bekel memiliki namanya sendiri-sendiri.
Selain bekel ada pula bola bekel yang apabila dilempar tidak langsung jatuh tetapi memantul terlebih dulu untuk digunakan mengubah bekel-bekel tersebut.
3. Egrang
Permainan tradisional yang ketiga ini tentu saja sudah tidak asing di telingamu. Egrang, permainan yang menggunakan dua bambu untuk berjalan ini juga kerap dijadikan perlombaan.
Perlombaan tersebut biasanya diadakan pada bulan-bulan penting. Seperti Agustus saat hendak mendekati hari kemerdekaan.
Kamu bisa memainkannya sendiri dengan membuat alatnya dari bambu. Pastikan di antara bambu itu memiliki ukuran yang sama. Karena kalau tidak akan membuat kamu jatuh terjerembap.
Jangan lupa berikan panjatan untuk tempat kaki agar bambu bisa dijalankan nantinya. Satu hal yang perlu diperhatikan, agar jatuhnya tidak terlalu sakit, pastikan medan yang digunakan untuk bermain tidak keras atau kasar.
4. Gasing Bambu
Gasing merupakan permainan yang menyenangkan. Tetapi tahu kah kamu? Ada gasingan yang terbuat dari bambu.
Gasing ini begitu mudah ditemukan di sepanjang jalan Malioboro. Permainan yang satu ini tentu sangat khas karena mengeluarkan suara ketika dimainkan.
Permainannya pun sama dengan gasing biasa. Menggunakan tali yang dililit di pegangan gasing, lalu ditarik.
Seketika gasing itu akan berputar dengan sendirinya. Bunyinya pun begitu nyaring sehingga semakin membuat kesan menyenangkan ketika memainkannya.
Selain 4 permainan tradisional Jogja diatas sejatinya masih banyak permainan menarik lainnya. Namun bisa jadi hanya beberapa saja yang masih diminati untuk dimainkan dilapangan bersama anak-anak atau teman sebaya.
Tak hanya permainan tradisional Jogja semata, ternyata aneka permainan serupa pun bisa ditemukan di berbagai daerah di tanah air. Dan masing-masing wilayah miliki ciri khas sebagai pembeda.
Selamat mencoba.