Pandemi masuk tanah air dan menghantam hampir semua bidang usaha. Mau tidak mau para pelaku usaha terutama skala kecil harus memutar otak. Bagaimana caranya strategi pemasaran UKM ini bisa tepat sasaran.
Tujuannya sudah pasti untuk memangkas ongkos-ongkos yang sebenarnya tidak perlu. Tiap orang atau pemilik usaha pastinya memiliki formula masing-masing.
Khusus bagi pemula bila tidak ingin boncos maka harus bisa berhitung atau melakukan perencanaan matang. Tujuannya agar semua terukur dengan baik.
Jangan sampai asal-asalan dan pada akhirnya tidak ada dampak signifikan. Cara paling mudah tentu saja dengan melihat kompetitor dan melakukan rumus Amati, Tiru dan Modifikasi.
Cara ini termasuk yang paling efektif dan masih banyak dilakukan para pelaku usaha. Namun kini ternyata cara itu sudah tidak cukup lagi.
Harus ada effort lebih untuk menghasilkan satu formula yang powerfull. Tujuannya sudah pasti konsep low budget high impack itu terwujud.
Strategi Pemasaran UKM di Era Digital
Strategi pemasaran adalah satu strategi atau cara yang digunakan pelaku usaha untuk memenangkan persaingan. Strategi ini diterapkan secara berkesinambungan dengan cara terukur.
Strategi disusun dengan perencanaan matang yang ditandai dengan berbagai inovasi. Artinya semua kegiatan bersifat dinamis dan berproses ke arah yang lebih baik.
Untuk sampai titik ini para pelaku usaha, baik mereka yang menawarkan barang dan atau jasa memiliki blueprint atau ketentuan yang menjadi nilai jual utama. Tujuannya agar strategi tepat sasaran atau tidak melenceng.
Semua ini akan lebih efektif bila satu sama lain bersinergi dengan baik. Selain itu juga harus mengoptimalkan teknologi digital karena cara ini dipercaya mampu memangkas banyak hal.
Bukan hanya biaya atau cost saja tapi Sumber Daya Manusia yang akan terlibat di dalamnya. Maklum saja, pandemi memaksa satu sama lain harus jaga jarak.
Sementara itu UKM atau Usaha Kecil dan Menengah adalah semua jenis usaha baik itu dibidang barang dan jasa yang memiliki keuntungan kurang dari Rp 300 juta dalam satu tahun. Usaha ini juga memiliki ciri tidak memiliki karyawan yang tidak lebih dari 20 orang.
Mengingat usaha bersifat rintisan dan modal belum besar maka sangat penting untuk menentukan strategi pemasaran paling tepat. Dan ada baiknya mulai meninggalkan konvensional karena jangkauan tidak akan luas.
Lain cerita bila memanfaatkan teknologi digital. Hampir bisa dipastikan jangkauan akan meningkat hingga puluhan kali lipat.
7 Strategi Pemasaran UKM Paling Efektif
1. Tampil Beda
Ingin lebih muda dikenal masyarakat luas khususnya calon customer maka satu hal yang harus dilakukan adalah berani tampil beda. Menjadi berbeda memang tidak mudah karena akan mencuri perhatian siapa saja.
Namun jangan salah, bila dikemas dengan baik ternyata ampuh menjadi strategi pemasaran. Contoh paling mudah dalam persaingan telekomunikasi dimana ada yang menyebut si merah atau si kuning maka siapa saja sudah akan tahu produk apa dimaksud.
2. Konsistentensi
Setelah berani tampil beda maka hal lain yang harus dilakukan adalah konsisten. Jangan sampai dalam hitungan minggu atau bulan berubah.
Inkonsistensi akan membuat siapa saja merasa bingung. Bayangkan bila mereka yang biasa identik menggunakan warna merah kemudian menggunakan warna kuning.
3. Tentukan Target
Jangan lupa untuk menentukan target yang dibidik. Semakin jelas dan detail market akan lebih memudahkan langkah atau eksekusi.
Kegagalan menentukan target akan sangat berbahaya khususnya bagi tim yang ada di lini depan. Mereka akan kurang fokus mana saja yang akan diprioritaskan.
Dari target ini kemudian pelaku usaha bisa menentukan produk yang tepat seperti apa. Sesuatu yang bisa menjawab kebutuhan mereka dan akan banyak dicari.
4. Bangun Website
Digitalisasi berjalan dalam semua bidang kehidupan tanpa kecuali. Siapapun kini harus memaksimalkan kesempatan ini atau ditinggalkan.
Terlebih di masa pandemi dimana jarak menjadi sesuatu yang harus diperhatikan. Membangun website menjadi satu solusi yang paling tepat.
Dimana jarak dan waktu kini bukan lagi halangan untuk membangun usaha atau bisnis. Semua serba mungkin bagi mereka yang memiliki keberanian untuk improvisasi.
5. Branding
Poin nomor 1 hingga 4 diatas sejatinya bukan lagi hanya sebatas strategi pemasaran. Lebih dari itu adalah sebuah branding agar lebih bisa diterima dan dijangkau masyarakat luas.
Untuk lebih jelas dalam mendefinisikan hal ini akan lebih mudah bila menggunakan contoh ayam goreng krispi. Selain di mall yang diisi pewaralaba kelas wahid pun kini kita bisa menemukan ayam goreng di pinggir jalan.
Rasa boleh sama tapi kesan atau pengalaman dalam menikmati ayam goreng tersebut pasti berbeda. Pun demikian dalam bisnis apapun seyogyanya mulai dipikirkan hal ini.
6. Terkonsep dengan Matang
Benar kata Bob Sadino, bisnis yang baik adalah bisnis yang dibuka dan dijalankan. Namun saat ini dengan cara itu saja tidaklah cukup tapi juga harus disertai perencanaan yang matang.
Semua itu akan berjalan dengan baik bila memiliki konsep yang matang. Sangat penting kiranya diawal untuk membuat sebuah blue print seperti yang saya katakan diatas.
Blue print tentunya dibuat untuk jangka panjang sesuai dengan visi misi yang jelas. Bagaimana apa yang dijual bisa diterima masyarakat luas sehingga bisa dikatakan tidak ada matinya.
Semua hal itu harus dilakukan oleh semua orang yang terlibat dalam usaha atau bisnis. Jangan sampai terjadi miss komunikasi karena bisa jadi akan menyebabkan kegagalan dalam eksekusi strategi pemasaran yang telah disusun.