Teater Senthir UMBY Rayakan Hari Jadi ke-30 dengan Cara Berbeda

Jogja masih begitu romantis, pun saat berada di Titik Nol Kilometer. Persisnya di Griya Abhipraya Yogyakarta yang ada di Jalan Pangurakan, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Sore itu Teater Senthir UMBY bersiap rayakan hari jadi mereka ke-30 dengan cara berbeda.

Teater Senthir UMBY
dok Teater Senthir

Bagaimana kemudian teater kampus dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta ini menggandeng berbagai pihak untuk hadirkan pertunjukkan. Tak hanya mereka para pelaku seni di Kota Jogja, lebih dari itu juga libatkan klien Bapas Kelas 1.

Hal ini ditunjukkan dengan keikutsertaan teatrikal puisi Teater Abhipraya. Selain itu mereka yang ikut serta unjuk karya ada Kepal SPI, Batalyon Kerja Rupa. Tak lupa ada pertunjukan dari pengurus dan calon anggota baru dari Teater Senthir yang akan ikut memeriahkan acara.

Pegang Tanganku Menjadi Tema Dipilih

Koordinator Program Wulan Arlita mengatakan bahwa ‘Pegang Tanganku’ menjadi tema yang sengaja dipilih pada perayaan HUT Teater Senthir yang ke-30. Bukan tanpa alasan, nyala teater kampus ini bisa tetap ada hingga saat ini berkat kerja apik antar anggota.

Baik itu mereka yang saat ini tengah menjadi pengurus, anggota aktif maupun alumni. Satu dengan yang lain tak bisa terpisahkan dan saling terkait.

Namun seringkali komunikasi antar angkatan dirasa kurang baik dan butuh satu media untuk bersama-sama saling memperbaiki. Harapannya dengan tema ‘Pegang Tanganku’ ini solidaritas dan sinergitas organisasi bisa berjalan lebih baik lagi.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Teater Senthir bukan hanya menjadi komunitas kampus tapi juga harus bisa bekerja sama dan bersama-sama dengan pelaku seni yang ada di luar kampus. Khususnya pelaku seni di Kota Jogja.

Oleh karenanya Teater Senthir terbuka lebar untuk projek atau kolaborasi positif dengan kelompok seni dari manapun. Kegiatan ini juga sebagai upaya mendobrak tradisi dimana Teater Senthir lebih dikenal pada kegiatan pementasan.

Adanya pameran atau gelar karya dan performance art ini diharapkan bisa memberi warna baru bagi Teater Senthir. Para pengunjung yang datang tidak saja disuguhi karya seni semata.

Menjadi upaya untuk Teater Senthir dikenal oleh masyarakat luas. Di mana pengunjung pun bisa datang dan melihat dokumen / arsip teater hingga serba serbi didalamnya.

Berbagai naskah cerita bisa ditemukan dan bisa menjadi cara untuk tahu dulu teater kampus ini pernah pentas apa saja. Selain itu ada juga foto-foto dari masa ke masa baik saat sedang latihan hingga pementasan.

Lebih dari itu mereka yang datang akan diajak terlibat langsung dalam workshop cetak cukil. Dan bila ingin ikut serta diharapkan untuk membawa kaos yang akan digunakan sebagai bahan.

3 Hari Kegiatan 7 Hari Pameran

Perlu diketahui untuk acara inti ini akan berlangsung selama 3 hari, mulai dari Jumat (13/10) hingga Minggu (15/10). Namun untuk pameran karya yang ada di dalam Griya Abhipraya akan berlangsung selama 7 hari kedepan.

Dan bila kamu ingin berkunjung pastikan datang pada sore hari mulai pukul 16.00 WIB untuk hari kerja. Sementara di hari libur mereka akan buka mulai pukul 14.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Untuk menikmati ratusan karya yang ada pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis. Oleh karenanya jangan lupa ajak kawan atau anggota keluarga untuk melihat pameran.

Di hari pertama akan ada pertunjukan dari anggota Teater Senthir dan Kepal SPI. Selanjutnya di hari kedua akan ada workshop Cetak Cukil, monolog calon anggota baru Teater Senthir, teatrikal puisi Teater Abhipraya dan diskusi bersama para pelaku seni di Jogja.

Sementara untuk hari ketiga akan difokuskan untuk keluarga Teater Senthir. Selain ada potong tumpeng juga digelar doa bersama dalam rangka HUT Teater Senthir ke-30 sesuai dengan tema Pegang Tanganku.

Masih menurut Wulan, secara umum akan ada doa dan harapan semoga nyala Teater Senthir tidak akan pernah padam dan lebih dikenal masyarakat luas. Bukan hanya sebatas pelaku seni pertunjukan saja tapi dalam arti seni dan budaya yang lebih luas.

Lebih Dekat dengan Teater Senthir UMBY

Teater kampus dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta ini hadir pertama kali pada 7 Oktober 1993. Menjadi wadah bagi mahasiswa Universitas Wangsa Manggala kala itu untuk menyalurkan bakat seni khususnya bidang pertunjukkan. Saat pertama kali berdiri beranggotakan 13 orang dan seiring berjalannya waktu kini anggota telah mencapai ratusan.

Kelompok teater yang satu ini senantiasa peduli dan peka atas apa yang terjadi saat ini. Berbagai isu yang menjadi kegelisahan diangkat dalam sebuah seni pertunjukkan. Tak hanya itu saja, naskah diangkat pun merupakan karya tim kreatif sendiri.

Belum lama ini mereka menggelar Equilibrium di Gedung Societet Militair Yogyakarta. Bercerita tentang bumi yang kian rusak, bumi yang tidak seperti dulu lagi dan butuh kerja sama semua pihak untuk menjaga kelestariannya.

 

Pos terkait