Bagi sebagian orang yang menjadi mahasiswa kini sewa rumah sebagai tempat tinggal sudah menjadi sesuatu yang lumrah. Mereka enggan tinggal di kos dengan fasilitas sederhana yang mengurangi kenyamanan dan ruang geraknya.
Sewa rumah ini biasanya dilakukan oleh beberapa mahasiswa yang mengingkan kebebasan. Mereka tidak lagi di atur masalah kapan harus datang dan pergi dengan pengawasan induk semang.
Sudah bukan menjadi rahasia umum kalau kini mahasiswa sudah tidak lagi menjadi peserta didik yang hanya menuntut ilmu. Mereka ingin ada tambahan penghasilan dan sala satu alternatifnya harus bekerja.
Para mahasiswa bisa memilih menjadi karyawan part time atau full time sesuai dengan keinginan mereka. Berhubung pekerjaanya biasanya berhubungan dengan pelayanan maka jam kerjanya tidaklah reguler dari pagi hingga sore.
Mereka ada yang kerja dari siang hingga malam atau dari sore hingga pagi. Terlebih bila mereka harus lembur maka bisa dipastikan jam pulang semakin tidak terkontrol.
Bagi yang enggan kerja dengan ikut orang menjadi seorang freelancer tentu menjadi favorit. Dimana mereka bisa mengatur sendiri kapan dan dimana mereka bekerja.
Namun demikian ada beberapa pekerjaan yang bisa dikerjakan di dalam kamar semisal programer atau penulis. Dua kegiatan ini paing banyak di pilih karena tidak tergantung yang lain.
Hanya saja jam kerja yang tidak menentu dan suasana kerja benar-benar harus diperhatikan. Semisal dengan menjadi programer tentu membutuhkan fokus dan ruang kerja yang tanpa gangguan.
Bayangkan bila hal ini dikerjakan di dalam kamar kos yang mana ruang sebelah kadang ada suara dentuman musik. Atau suasana yang tak kalah menyebalkan adalah manakala tetangga kos kedatangan teman satu kampus dan membuat kegaduhan.
Dengan menyewa rumah sendiri maka tidak akan terjadi kegaduhan dan hal-hal lain yang tidak di inginkan. Kini banyak sewa rumah murah yang pertahunnya dibawah rata-rata asal jeli dalam melobi si empunya.
Bila dalam satu kamar ada 2 atau 3 kamar maka satu rumah bisa disewa dengan beberapa teman yang lain. Selain ada kamar tidur sudah barang tentu ada ruang tamu, ruang tengah atau ruang makan, dapur dan kamar mandi. Soal harga sudah pasti sangat kompetitif tergantung lokasinya ada dimana.
Bila ada kecukupan rejeki maka bisa jadi memilih rumah dijual untuk dimiliki. Adanya perbankan membuat semua jadi mudah, tinggal pengajuan ke bank dan pihak bank yang akan melakukan pelunasan untuk kemudian kita mengangsurnya tiap bulan.
Untuk cara kedua ini tentu perlu koordinasi dengan orang tua dan tidak bisa diputuskan sendiri. Tapi bila memang telah jatuh hati dan siap berinvestasi serta ada keinginan untuk menata masa depan di kota tersebut kenapa tidak.