Ahli astronomi dan astrofisika, Thomas Djamaluddin mengajak publik tanah air untuk menyaksikan fenomena antariksa tahunan yang disebut Dark Sky Night. Setiap tanggal tersebut Galaksi Bima Sakti menyuguhkan keindahan malam dengan aneka rasi.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tersebut menjelaskan bahwa ratusan miliar bintang akan unjuk diri. Selama itu pula dapat disaksikan dengan mata telanjang dari ujung utara hingga selatan.
Waktu terbaik menyaksikan aneka rasi tersebut adalah antara pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB. Penampakan akan lebih optimal manakala publik bersedia mematikan lampu secara total.
Langit akan benar-benar gelap sehingga atraksi bintang akan terlihat sangat jelas. Rasi Angsa (Cygnus) akan muncul di langit utara dengan Segitiga Musim Panas. Summer Triangle tersebut adalah tiga bintang terang yang disebut Vega, Deneb, dan Altair.
Sementara itu di langit selatan akan muncul rasi Layang-layang yang disebut Salib Selatan (Crux). Rasi ini paling membantu nelayan dalam menunjukan arah manakala mereka melaut.
Yang tak kalah seru adalah kemunculan rasi Kalajengking (Scorpio) tepat diatas kepala kita. Bintang yang akan mewakili rasi ini adalah bintang terang Antares.
Masih ada bonus melihat keindahan planet merah Mars dan planet Saturnus dengan cincinnya. Hampir bisa di pastikan planet ini akan bersanding dengan bintang raksasa merah Antares.
Infomasi ini disampaikan alumni Kyoto University untuk menyambut Hari Keantariksaan yang akan diperingati setiap tanggal 6 Agustus. Berdasar penelitian pada tanggal tersebut adalah momentum terbaik untuk melihat bintang dalam kegelapan.
Selain itu juga untuk mengurangi polusi udara yang kian parah. Dengan mematikan lampu setidaknya juga dapat menghemat energi.
Kampanye “Malam Langit Gelap” atau Dark Sky Night ini diharapkan akan selalu diperingati pada tanggal tersebut yang sekaligus ditetapkan sebagai Hari Keantariksaan. Hari dimana masyarakat semakin sadar dan peka bahwa bumi semakin tua dan butuh di rawat serta di jaga.