ASN BBTKLPP Yogyakarta Kompak Ikuti Tes Kebugaran Jasmani, Ini Tujuannya!

Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta melaksanakan pengukuran atau tes kebugaran jasmani kepada seluruh pegawai ASN di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Selasa (3/10/2023).

tes kebugaran jasmani
ist

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala BBTKLPP Yogyakarta, dr, Darmawali Handoko, M. Epid serta diikuti oleh sebanyak kurang lebih 100 orang ASN BBTKLPP Yogyakarta. Tujuan utama tes kebugaran jasmani ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran ASN di lingkup Satuan Kerja BBTKLPP Yogyakarta yang dilaksanakan melalui program kesehatan kerja oleh tim K3.

Dalam sambutannya, dr. Darmawali Handoko, M.Epid mengatakan bahwa sebagai pimpinan mempunyai tanggung jawab moral untuk bisa membuat agar tetap sehat, seluruh stafnya, untuk hal itu dilakukan Medical Check Up (MCU), tes kepribadian, yang kemudian diikuti dengan tes kebugaran, sebab makna sehat tidak hanya terbebas dari penyakit melainkan sehat secara fisik, jiwa, dan sosial.

ASN BBTKLPP Yogyakarta; Sehat Secara Keseluruhan

“Sehat itu tidak hanya terbebas dari penyakit, akan tetapi sehat secara fisik, jiwa, dan sosial. Kalo kita memperbaiki rumah, tinggal ngumpulin duit lalu bayar tukang. Tapi memperbaiki kesehatan, tidak bisa menyuruh orang lain selain diri kita sendiri” ujarnya.

“Perlu disadari bersama bahwa ini adalah awal mula bagi kita melakukan bersama untuk bisa sehat dengan melalui metode ini. Saya harap semoga kita semua tetap tenang, sehat dan tetap berjaya semuanya” pesan dr. Darmawali.

Sebelumnya seluruh pegawai juga melakukan MCU, serta penilaian kepribadian dan kegiatan upaya kesehatan untuk meningkatkan dan pemeliharaan kesehatan yang dikoordinir oleh K3 di BBTKLPP.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Sementara Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja Pertama, Robby Aditya Saputra S.K.M., menjelaskan terkait pengukuran atau tes kebugaran jasmani para peserta ini nantinya akan menggunakan metode Rockport.

“Pengukuran kebugaran menggunakan metode rockport, dimana peserta melakukan jogging, lari atau berjalan cepat secara konstan sesuai dengan kemampuan peserta pada lintasan yang telah disiapkan sejauh 1.64 km. Tetapi sebelum itu dilakukan skrining terlebih dahulu oleh para ahli dalam bidangnya yang menentukan para peserta layak atau tidak melakukan tes Rockport nantinya” tuturnya.

“Waktu tempuh peserta akan dikonversi sesuai dengan usia dan jenis kelaminnya dan akan secara otomatis status kebugaran peserta melalui aplikasi SIPGAR. Selanjutnya peserta akan mendapat rekomendasi latihan fisik yang cocok untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna mengoptimalkan kebugaran jasmani,” jelas Robby.

Bukan Sebagai Ajang Kompetisi

Selanjutnya Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja Ahli Muda, Anjas Wulansari SKM, M.P.H juga berpesan bahwa tes kebugaran bukanlah sebagai ajang kompetisi, melainkan pengukuran kondisi tubuh.

“Satu hal yang harus diingat, pengukuran kebugaran bukan perlombaan kalah menang, namun mengukur kondisi riil badan masing-masing. Karenanya dilakukan sesuai kemampuan, tidak memaksakan diri dengan tetap bahagia” pesan Anjas.

Dirinya berharap setelah pengukuran ini, pegawai BBTKLPP Yogyakarta dapat lebih giat dan rutin melakukan aktivitas fisik demi terjaganya kebugaran tubuh.

“Harapannya yang sekarang masih kurang, bisa lebih rutin beraktivitas fisik, nantinya menjadi lebih baik. Yang sudah baik, tetap rutin aktivitas fisiknya juga agar tetap terjaga kebugarannya, sehat, produktif dan bahagia” imbuhnya.

Pos terkait