Berbicara tentang oleh-oleh saat berkunjung ke Jogja selain ada nama Gudeg tentu ada nama bakpia Jogja. Saat ini masih bisa kita temukan beberapa bakpia Jogja legendaris dimana kita pun bisa masuk dan belajar proses membuatnya.
Rasanya yang khas dan tahan lama bisa jadi salah satu bahwa makanan ini harus dibeli saat berkunjung ke Jogja. Memiliki cita rasa manis dengan segala inovasinya karena kini bakpia tidak seperti yang dulu.
Oleh-oleh yang dibuat tanpa bahan pengawet dan pewarna ini bisa bertahan hingga beberapa minggu untuk yang kering. Bila bakpia basah hanya akan bertahan beberapa hari saja.
Menjadi penting bila sudah dingin kemudian disimpan di dalam kulkas. Bila masih panas segera angin-anginkan biar bisa supaya bertahan lebih lama
Harga yang ditawarkan pun macam-macam. Ada yang perbungkus cukup belasan ribu hingga puluhan ribu. Memudahkan bagi siapa saja yang berburu buah tangan sesuai dengan budget yang ada.
Sejarah Bakpia di Jogja
Dikutip dari laman Tirto disebutkan bahwa bakpia atau kue pia sejatinya masuk Jogja pada 1940-an. Kwik Sun Kwok lah orang yang paling berjasa karena berhasil memadupadankan kuliner Tionghoa dengan kuliner Jawa.
Sun Kwok saat berada di Jogja menyewa satu tempat di Kampung Suryowijayan, Mantrijeron, Jogja. Pada awalnya bakpia adalah kue yang dipanggang menggunakan isi daging dan diolah menggunakan minyak babi.
Namun lambat laun diadaptasi dengan lidah Jogja yang dikenal suka rasa manis. Isi yang digunakan kala itu bukan lagi daging melainkan kacang hijau.
Bakpia Jogja sendiri mulai populer di tahun 1980-an. Hal ini ditandai dengan munculkan industri bakpia skala rumahan di Pathuk atau sisi barat Malioboro. Oh iya bila ada yang menyebut Bakpia Pathuk, Pathok, atau Patuk itu sama saja ya, merujuk pada satu tempat dimana cikal bakal bakpia Jogja itu bermula.
Menjadi unik, untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya mereka menggunakan nomor rumah. Jadi jangan kaget begitu melihat kemasan bakpia Pathuk didominasi nomor sebagai pembeda satu dengan yang lain.
Kini bakpia bukan hanya satu macam rasa seperti pada zaman dulu. Mereka telah berinovasi begitu cepat. Terutama terkait rasa dengan mudah akan kita temukan rasa keju, coklat, ketan hitam, ubi hingga pandan. Ada juga varian rasa kekinian semisal green tea dan capucinno juga lho.
Selain ada bakpia kering dan bakpia basah kini juga ada bakpia krispi lho. Penasaran bukan, makanya kalau ke Jogja jangan lupa beli oleh-oleh yang satu ini.
Saat ini sentra bakpia juga bukan hanya ada di Pathuk saja tapi ada juga di Glagahsari dan Umbulharjo. Selain itu masih ada beberapa produsen lain diberbagai wilayah di Jogja.