Menikmati sajia bakpia itu sudah biasa. Tapi bila bakpia tersebut dimodifikasi dengan inovasi baru tentu menjadi sesuatu yang luar biasa. Namanya juga tidak terlalu berubah, dari bakpia menjadi bakpiapia.
Bila bakpia pada umumnya hanya berisi kacang ijo kemudian dimodifikasi dengan aneka isi seperti keju dan cokelat. Tapi bakpiapia ini hadir dengan varian yang tak tanggung-tanggung yakni 12 rasa.
Dari satu lusin rasa tersebut ada satu yang menjadi primadona yakni Janggut Naga. Menghadirkan kulit bakpia yang renyah dengan isi abon sapi tentu akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Jauh dari apa yang telah dipikirkan banyak orang tapi kuliner tersebut nyata.
Selain si Janggut Naga masih ada rasa Cappuccino, Nanas, Pisang Keju, Blueberry Cheese, Durian, Keju Blasteran (keju mix kacang hijau), Black Beauty, Kacang Hijau, Cokelat, Keju, Cokelat Blasteran (cokelat mix kacang hijau).
Bakpiapia senantiasa berinovasi menciptakan sesuatu yang berbeda. Menggabungkan antara citarasa tradisional dengan citarasa modern. Dan hasilnya menjadi sesuatu yang berbeda dan banyak dicari.
Panganan ini dibuat dengan fresh tanpa bahan pengawet sehingga tidak bisa bertahan lama. Maka dari itu penting kiranya bagi pembeli untuk tidak terlalu menyimpan terlalu lama.
Produk asli Jogja ini hadir sejak tahun 2004 silam. Artinya telah satu decade menjadi oleh-oleh alternative di Jogja.
Selama kurun waktu 10 tahun kuliner yang bermarkas di Jalan Wates Km 3, Ruko Bayeman Permai No 4, Jogja ini telah memiliki banyak outlet.
Kemudahan lain selain banyaknya lokasi atau outlet para pembeli juga bisa membeli dengan cara delivery order atau pemesanan via telpon.
Penanda bahwa makanan ini begitu khas dan layak di jadikan oleh-oleh adalah digunakannya sebagai hidangan resmi kraton. Yang mana menu ini disuguhkan untuk para tamu yang berasal dari berbagai wilayah yang ada.
Bahkan dalam The Royal Wedding beberapa waktu yang lalu antara GKR Bendara dan KPH Yudanegara kuliner ini senantiasa menghiasi sudut meja. Bila kraton saja mengakui bakpiapia layak disajikan untuk tamu agung tak ada salahnya masyarakat Jogja dan wisatawan turut menikmati apa yang mereka rasakan.