Kalurahan Glagaharjo terpilih menjadi salah satu peserta Nata Sembada 2025. Tak main-main, salah satu kalurahan yang ada di Kapanewon Cangkringan ini langsung mengambil inisiatif untuk mendapat pendampingan dari Carya Budhi Chantya.

Perlu diketahui bahwa salah satu tim Carya, Anton Tri Raharjo dari Forkal Umbulharjo adalah juara Nata Sembada tahun lalu. Wajar kemudian bila pria bertopi ini kemudian diminta untuk berbagi terkait kiat-kiat apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan Nata Sembada 2025.
Bertempat di Kopi Dalan Anyar, pada Rabu, 4 Juni 2025 Anton bersama tim Carya dalam hal ini diwakili Lina Syafira dan Murjito melakukan pendampingan secara langsung untuk pengurus Forkal Glagaharjo. Sementara itu dari forkal dihadiri Ketua Forkal Glagaharjo Tina KDA, Ulu-ulu Glagaharjo Sriyono dan Kepala Jawatan Kemakmuran Cangkringan Nevi Sri Utami, SH.
Dalam sambutannya Lina Syafira selaku Ketua Carya Budhi Chantya menegaskan bahwa pihaknya siap membantu forkal-forkal yang ada dalam mempersiapkan diri dalam kontestasi Nata Sembada 2025. Salah satu anggota Carya tahun lalu menjadi terbaik dan sangat layak untuk berbagi pengalaman tentang apa yang harus dilakukan dan kiat menjawab pertanyaan dewan juri.
Ditempat yang sama kepada kanaljogja, Anton berharap agar kegiatan ini memberi manfaat bagi forkal yang akan berlaga di Nata Sembada 2025. Menurutnya, beberapa waktu lalu saat ada pertemuan dengan tim Juri di Bappeda Sleman sudah dibahas poin apa yang akan dinilai.
Selanjutnya bagaimana kemudian forkal bisa mempersiapkan diri pada kondisi optimal. Dan menurutnya ada beberapa poin yang harus digarisbawahi, terutama peran strategis yang bisa diambil forkal sebagai mitra kalurahan.
Selain itu juga ia juga menegaskan pentingnya sebuah perencanaan kegiatan yang didasari analisa berkaitan dengan potensi dan permasalahan yang ada di kalurahan. Hal ini bisa jadi tiap kalurahan memiliki potensi dan permasalah yang berbeda-beda.
Forkal sebagai wadah UMKM akan langsung bersinggungan dengan pelaku UMKM.Dan disinilah kemudian peran forkal akan menjadi sangat vital.
Lebih jauh, Program Development Head Carya Budhi Chantya ini juga menegaskan bahwa momen ini dapat menjadi momen kebangkitan kelembagaan sesuai dengan tugas dan fungsinya sehingga dapat hadir secara optimal.
Diantara sekian banyak hal yang akan dinilai, Anton menyoroti beberapa hal yang krusial dan seyogyanya ada mulai dari:
1. Kegiatan Administratif Lembaga
- Legalitas lembaga
- Legalitas pelaku usaha
- Program kerja
- Dokumentasi kegiatan
- Support pemerintah kalurahan
- Kerjasama dengan pihak 3
- Sinkronisasi dengan visi misi Kalurahan
2. Kualitatif
- Inventarisasi potensi dan permasalahan pelaku dan lembaga dalam kawasan
- Program harus mengacu kepada hasil inventarisasi
- Merumuskan sebuah konsep pengembangan secara utuh dalam sebuah dokumen rencana bisnis sebagai solusi dari permasalahan yang ada
- Forkal bertransformasi menjadi sebuah korporasi yang tidak hanya mendampingi dan memberdayakan, akan tetapi juga memberikan perlindungan kepada pelaku usaha dalam kawasan
Dalam kegiatan pendampingan ini ia juga berharap materi dan konsep bukan hanya sekadar sebagai menu persiapan lomba Nata Sembada saja, akan tetapi juga dapat menjadi masukan untuk pergerakan lembaga (dalam hal ini forkal) untuk lebih baik kedepannya.
Diakhir pemaparan ia menegaskan “Hal hal yang tidak dan atau belum nampak akan sangat berarti dibandingkan dengan yang sudah tampak dan tersaji.” Dan hal ini menjadi PR bersama antara pemerintah kalurahan dan forkal untuk UMKM yang lebih baik.
Nata Sembada 2025
Nata Sembada tak lain merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Koperasi dan UMKM untuk mengembangkan Forum Komunikasi UMKM yang ada di tingkat kalurahan. Kegiatan ini diikuti 17 forkal yang berasal dari seluruh kapanewon yang ada di Sleman.
Setiap kepanewon mengirimkan 1 perwakilan yang nanti akan mengikuti penjurian. Juri pun berasal dari beberapa kalangan. Bukan hanya dari pemerintah tapi ada juga dari akademisi dan jurnalis.
Tujuan dari Nata Sembada itu sendiri tak lain adalah bagaimana UMKM yang ada di Sleman bisa terus tergerak dan berinovasi sehingga memberi dampak baik yang lebih luas. Bukan hanya kepada pelaku UMKM dan pemerintah semata tapi juga kepada masyarakat umum.