Halo, warga Bandung kaum pekerja!
Adakah kerjaan hari kemarin yang sampai hari ini belum selesai? Lembur terus jarang di rumah, ya? Eh, memangnya punya rumah? Hehe.
Jika saat ini kamu sedang berada di umur kepala dua atau tiga dan masih tinggal di rumah kontrakan, mungkin pertanyaan ini mulai muncul di kepalamu: apa beli rumah di Bandung saja, ya?
Sewa rumah Bandung selama ini terasa baik-baik saja. Tapi, kok, belakangan ingin mencicipi rasa tinggal di rumah milik sendiri, ya?
Tidak sedikit, lho, yang mulai berpikir seperti ini. Teman-teman millennials sering cerita soal kegalauannya soal rumah.
Jadi, kalau kamu juga merasa seperti itu, jangan khawatir! Kamu tidak sendiri. Lalu, pertanyaan baru yang muncul sekarang jadi seperti ini: Kita ini sebenarnya tidak mampu atau tidak mau beli rumah, sih?”
Menepis Anggapan “Millennials Generasi Kere Tanpa Rumah”
Millennials adalah generasi tanpa rumah, apa benar? Sebagian generasi millennial dipercaya tidak akan mampu untuk membeli rumah karena harga properti makin melambung.
Diperkirakan, peningkatan harga rumah dalam lima tahun ke depan mencapai 150 persen. Padahal, kenaikan pendapatan cuma 60 persen dalam periode yang sama.
Berdasarkan data Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Bank Indonesia, dalam satu dekade kenaikan harga hunian mencapai 39,7 persen. Sedangkan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) di seluruh Indonesia per tahun dengan memperhatikan perkembangan tingkat inflasi masih belum sebanding.
Rendahnya kepemilikan rumah millennial khususnya di kota-kota besar seperti Bandung disebabkan oleh mahalnya harga. Sebab, jika dihitung secara ideal, maka, harga rumah yang dibeli maksimal tiga kali dari penghasilan tahunan.
Jadi, tidak heran juga jika sewa rumah Bandung masih jadi pilihan paling ideal yang banyak diambil. Meski masalah finansial nampak seperti masalah yang dominan pada generasi ini, ternyata tidak juga, lho!
Dilansir Grid.id, hasil survei buktikan 70% generasi millennial menyesal beli rumah. Menurut survei terbaru Bank of The West yang melibatkan lebih dari 600 responden dengan usia 21-34 ini, 4 dari 10 generasi millennials sudah memiliki rumah akan tetapi ternyata menyesal dengan pilihannya itu.
Jadi, kembali lagi ke pertanyaan tadi, kita para millenials ini sebenarnya tidak mampu atau tidak mau beli rumah? Karena nyatanya, banyak dari warga Bandung sendiri yang masih memilih untuk sewa rumah Bandung meski perkara membeli rumah sudah sangat mudah.
Salah satu hal yang membuat millennials tetap keukeuh dengan pilihan sewa rumah Bandung adalah karena memang jiwanya saja yang belum siap untuk menetap alias settle down. Iya, tidak?
Generasi millennial terkenal dengan bentuk investasi yang berbeda dari generasi-generasi lain. Mereka memilih untuk berinvestasi pada pengalaman ketimbang berinvestasi dengan membeli rumah.
Tentu saja kehausan akan segala macam pengalaman ini akan sulit dipenuhi jika kamu menetap di satu kota dan tinggal di rumah yang kamu beli dengan segala tanggung jawab yang menyertai kamu sebagai pemilik rumah.
Sederhananya, generasi millennial semacam tidak mengganggap membeli rumah sebagai sebuah urgensi. Jika bisa cukup sewa rumah Bandung dan bisa pergi kapan saja, kenapa harus membeli rumah lalu menetap?
Beli Atau Cukup Sewa Rumah Bandung Saja?
Sebenarnya memang ini adalah perkara siap atau tidaknya kamu untuk menetap. Jika kamu selama ini menghabiskan hidup di kota Bandung, apa kamu yakin untuk menghabiskan sisa hidupmu di kota ini juga?
Jika jawabannya belum, maka pilihan terbaik untuk mu memang cukup sewa rumah Bandung saja. Mungkin kamu datang ke kota ini karena urusan mengejar pendidikan, lalu kebetulan juga mendapat kerja di kota yang sama.
Waktu terus berjalan dan tahu-tahu saja kamu sudah terlalu terikat pada kantormu dan sulit sekali untuk cari kerja di lain tempat. Sehingga sebenarnya, kamu tidak suka tinggal di kota ini dan hanya menetap karena pekerjaan.
Jika jawabannya iya, lalu tunggu apa lagi? Kalau sudah merasa cocok dengan kota ini, mengapa keukeuh sewa rumah Bandung?
Setiap tahun harga jual properti cenderung meningkat. Saat kamu terus menunda dan menunggu untuk membeli rumah, sama saja dengan membiarkan harga rumah impianmu menjadi semakin mahal.
Menabung terus menerus hingga mampu membeli rumah secara tunai juga sangat sulit dilakukan. Solusi terbaik adalah memanfaatkan fasilitas cicilan. Dengan mulai membeli dan mencicil rumah dari sekarang, maka kamu dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang.
Selain itu, kamu dapat mengambil KPR dengan tenor yang paling panjang. Inilah kemudahan yang bisa didapat oleh pekerja muda.
Hal ini karena baru mulai bekerja, tentu batasan usia pensiun masih cukup lama. Sehingga kamu bisa mencoba mengambil tenor KPR yang paling maksimal.
Saat ini, bank memberi pinjaman KPR maksimal dalam jangka waktu 25 tahun. Jadi bagi para pekerja yang masih berusia dibawah 30 tahun pasti bisa memanfaatkan masa tenor sepanjang itu.
Dengan tenor yang lebih lama otomatis cicilan akan lebih ringan. Sehingga kemungkinan pihak bank menyetujui permintaan KPR pasti akan lebih besar. Mengingat penghasilan kamu mungkin masih belum terlalu besar dibandingkan dengan yang telah puluhan tahun bekerja.
Mencari rumah untuk dibeli pun sudah sangat mudah saat ini. Kamu bisa memanfaatkan situs properti seperti www.99.co/id untuk mencari rumah impian tanpa harus beranjak dari meja kerjamu di kantor.
Di situs properti semacam itu, kamu bisa temukan iklan-iklan jual ataupun sewa rumah Bandung dan kota-kota lain di Indonesia. Jadi, jika Bandung bukan pilihanmu, kamu tetap bisa cari rumah di kota yang kamu mau.
Bisa saja, setelah masa kerjamu kelar di Bandung, kamu diam-diam ingin hidup dengan tenang di pinggiran Jogja atau Bogor atau Tasik atau dimana lah itu terserah. Semua pasti ingin masa pensiun yang berbahagia, kan?
Friendly Reminder: Millennials, Kita Tidak Akan Muda Selamanya
Generasi millennials saat ini memang lebih mementingkan bagaimana caranya agar mereka bisa traveling. Selain itu bisa juga mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka dengan sesuatu hal yang unik dan baru.
Tidak ada yang salah dari memilih untuk menginvestasikan uang pada sesuatu hal yang bersifat upgrading diri dan menambah pengalaman baru. Tapi, meski kamu masuk ke dalam generasi yang terkenal dengan jiwa berpetualang dan sulit menetap di satu tempat, semua orang, termasuk kamu, selalu ingin pulang pada akhirnya.
Kita tidak akan muda selamanya, kan? Setelah kita semua puas berinvestasi dengan pengalaman, lalu akan pulang kemana? Mungkin itu yang harus kamu pikirkan baik-baik. Pada dasarnya, semua orang ingin mempunyai masa tua yang tentram.
Dan yang terpenting, masa tua yang tentram juga harus dibangun jauh-jauh hari semenjak kita masih muda. Jadi, kamu ingin menua seperti apa nanti?
