Bagi kamu yang tengah berkunjung ke Kulonprogo dan tepatnya ada di Panjatan ada baiknya kamu coba minuman yang satu ini. Es Tape Bok Begal menjadi obat yang pas dikala terik matahari menyengat.
Warung es yang telah ada sejak tahun 1975 ini berada di Jalan Nagung – Brosot tak jauh dari jembatan yang konon angker. Menyeramkan bukan karena banyak hantu atau setannya tapi pada jaman dulu sering disebut lokasi pembegalan.
Dan Pak Rubingan tahu betul, citra tersebut bisa digunakan untuk branding. Dan kini dengan nama yang konon menyeramkan ‘bok begal’ warung tapenya laris manis.
Untuk menimati sajian lezat tersebut juga tak perlu merogoh kantong yang terlalu dalam. Cukup dengan Rp 2.000,- saja maka segelas es tape segar sudah beralih ke tangan.
Ide berjualan es tape ini di dapat Pak Rubingin manakala berjalan-jalan ke Jogja. Peristiwa tersebut terjadi pada 41 tahun yang lalu.
Melihat animo masyarakat yang baik dan cara membuat yang tidak terlalu sulit. Maka warga Dusun Sungapan, Desa Tirtorahayu, Kecamatan Galur ini pun mengadu peruntungan.
Sebelum menempati lapak yang satu ini Pak Rubingin pernah berjualan dengan cara berpindah-pindah. Namun setelah mendapat lokasi yang pas ini maka dari dulu sampai sekarang tidak berpindah lagi.
Meski lapak yang dibangun sangat sederhana tapi es tape bok begal mampu menjadi tujuan bagi mereka yang melintas. Hal ini terlihat dari waktu operasional yang cukup pendek.
Bila cuaca sedang baik maka 10 kilogram tape akan ludes dari jam 09.00 pagi hingga 14.00 siang. Tak jarang sebelum jam 13.00 pun minuman segar ini sudah habis.
Lebih dari 4 dasawarsa es tape bok begal memanjakan lidah warga Kulonprogo dan sekitarnya. Selama itu pula pelanggan setia akan selalu datang untuk menikmati sajian berbahan dasar telo ini.