Jogja Kreatif, demikian tagline yang bisa diambil dari perjuangan pria asal Dusun Minggir, Desa Sendang Agung, Kapanewon Minggir, Sleman ini. Bagaimana tidak bonggol jagung yang acapkali dianggap sampah menjadi sesuatu yang berharga.
Stefanus Indri Sujatmiko, atau yang akrab disapa Indri ini berhasil menciptakan karya seni dari bonggol jagung. Dan beberapa karya yang patut diacungi jempol antara lain kursi, lampu tidur, lampion, tatakan gelas, tempat tisu, miniatur bangunan, hingga lukisan.
Ide merubah bonggol jagung menjadi satu karya ini secara tidak sengaja. Dimana Indri melihat bonggol jagung yang begitu banyak di kandang sapi.
Bila tidak di olah dengan baik pastinya akan menjadi limbah yang kian menumpuk. Tak ingin hal ini terjadi maka ia pun memutar otak.
Bagaimana bonggol jagung bisa diolah menjadi satu benda yang lebih bermanfaat. Lebih memiliki nilai jual yang lebih baik secara ekonomis.
Baca juga: Keren, Sleman Dibagi 4 Wilayah Sebagai Ciri Khasnya
Karya Ciamik dari Bonggol Jagung
Agar lebih dikenal masyarakat luas maka karya dibuat bukan lagi sesuatu yang biasa. Lebih dari itu inovasi pun dilalukan semisal membuat icon dunia semisal Menara Eifel, Tugu Monas hingga Candi Borobudur yang memiliki ukuran cukup besar.
Selain itu masih ada tokoh-tokoh dunia semisal Bung Karno, Barrack Obama, Joko Widodo dan beberapa tokoh kenamaan lainnya.
Proses Pembuatan Residu Jagung Menjadi Mahakarya
Sebelum digunakan bahan-bahan tersebut telah di proses pengawetan. Tujuannya tentu saja agar karya yang dihasilkan bisa bertahan lama.
Bonggol jagung yang digunakan pun dipilih yang terbaik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kualitas bonggol yang buruk akan membuat cepat jamuran dan selanjutnya karya tidak akan bertahan lama.
Residu jagung ini diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bahan yang cukup baik. Untuk memastikan bonggol-bonggol jagung terbaik maka ia pun tidak akan sembarangan. Saat ini selain didapat dari Seyegan juga di dapat dari daerah lain semisal Kulonprogo dan Klaten.
Kreatifitas tiada batas, selain menggunakan sampah jagung ia juga memanfaatkan alat ala kadarnya. Tidak ada alat kerja yang istimewa dan semua dibuat sendiri.
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2016 ini telah menghasilkan banyak karya. Hal ini terlihat dari beberapa produk yang dihasilkan.
Giowari Putra Craft
Untuk lebih dikenal masyarakat luas maka ia membangun workshop Giowari Putra Craft (GPC). Di tempat ini ia menggandeng warga sekitar dan mereka yang berkebutuhan khusus untuk tetap berkarya.
Senantiasa optimistis atas jalan dipilih mengingat begitu baik penerimaan masyarakat. Bukan hanya mereka yang ada di Jogja tapi juga telah melebar di beberapa kota lain. Sebut saja Jakarta, Jombang, Bali dan lain-lain
Makin penasaran bukan, silakan berkunjung ke Giowari Putra Craft. Tepatnya ada di RT 01, RW 03, Sendang Agung, Kapanewon Minggir, Sleman, Yogyakarta.
Bisa juga berkunjung ke sosial media mereka di Instagram @giowari-putra-craft atau Facebook di @giowariputracraft.