Sate Bekicot, mungkin satu yang agak menakutkan bagi sebagian orang. Tapi bagi mereka yang tahu manfaatnya pasti akan berburu daging berlendir ini.
Bagi sebagian orang yang tahu betul niscaya sampai tempat blusuk pun akan dicari. Karena mereka percaya tubuh binatang bercangkang ini kaya manfaat mulai dari obat gatal, kudis, asma, batuk, jantung dan masih banyak lagi.
Di Jogja sendiri tak banyak warung yang menyediakan daging bekicot dan salah satunya ada di Samorai, Desa Margoagung, Kecamatan Seyegan, Sleman. Sepintas tak nampak kalau lokasi tersebut adalah warung sate bekicot.
Hal ini karena secara tampilan tak ada bedanya dengan rumah pada umumnya. Bahkan tak ada simbol-simbol warung pada umumnya jadi seolah pembeli sedang makan di rumah sendiri.
Yang lebih menarik lagi kala pembeli datang maka ia harus mengucapkan uluk salam layaknya orang bertamu di kampung. Hal ini tentu tak akan ditemukan diwarung manapun.
Kang Wisang biasa melayani pembeli mulai dari pukul 10 pagi hingga 8 malam dan buka setiap hari jadi tidak perlu takut kalau tidak buka. Untuk menuju tempat ini perjalanan bisa di mulai dari Tugu Jogja ke arah barat dan ambil kanan di Perempatan Godean ambil kanan hingga ketemu perempatan Seyegan dan masih lurus hingga menuju Gerbang Desa Margoagung.
Berhubung lokasinya yang blusuk ada baiknya untuk mulai bertanya kepada masyarakat sekitar dan jangan mengandalkan map dari HP. Warga sekitar akan dengan senang hati memberi tahu di mana lokasi warung unik ini.
Sate bekicot Kang Wisang demikian para pembeli setia menyebutnya. Hal ini karena memang mayoritas pembeli adalah mereka yang pernah datang dan kembali lagi yang kadang membawa temannya.
Meski sekarang Kang Wisang hanya melayani pembeli secara offline tapi ternyata sebelumnya ia telah melakoni penjualan secara online. Kini dalam satu hari ia setidaknya harus menyiapkan 60 kg daging campuran antara bekicot dan keong. Bila dulu cukup ia yang berburu tapi sekarang sudah kewalahan dan di suplay oleh tetangga yang berburu.
Bekicot dan keong bila diolah dengan cara yang salah maka akan menimbulkan rasa yang aneh. Tapi bila diolah dengan cara dan bumbu yang tepat akan menggoyang lidah.
Selain sate ada juga olahan tongseng dan rica-rica pedas. Pas ketika dinikmati dengan nasi hangat dan wedang Jancuk yang dihasilkan dari olahan jahe, kencur dan jeruk.
Kolaborasi kuliner dan minuman unik yang bisa jadi tidak akan ditemukan ditempat lain. Untuk menebus aneka manfaat ini juga tidak perlu merogoh kantong yang dalam karena cukup menyediakan budget belasan ribu maka semua itu sudah ditangan.
Bila menikmati seporsi bekicot di Sleman dirasa masih kurang ada baiknya bergerak ke arah Bantul karena di Jalan Bantul Km 5,5 ada Tongseng Codot.