Plengkung Gading menjadi sangat populer karena bentuknya masih sama seperti aslinya. Banyak orang suka mengabadikan momen di tempat ini jadi tak ada salahnya bila berkunjung ke Jogja untuk mengunjungi tempat ini.
Bagi masyarakat Jogja mungkin telah terbiasa mendengar nama Plengkung Gading. Tapi mungkin sebagian besar belum tahu kalau sejatinya di sekitar Plengkung Gading ada 4 plengkung yang lain.
Plengkung adalah gerbang yang harus dilewati ketika memasuki Kraton Jogjakarta. Pada jaman dulu plengkung dibuat untuk keluar masuk orang sehingga kraton tetap aman.
Kelima plengkung itu terdapat disekitar kraton dan ada sebagian yang masih utuh dan ada juga yang telah rusak.
Dan berikut 5 Plengkung yang ada di area Kraton Jogja:
1. Plengkung Tarunosuro
Berada disebelah timur Alun-Alun Utara dan banyak yang menyebut dengan nama Plengkung Wijilan. Sampai saat ini plengkung yang berada dideretan warung gudeng dan cinderamata ini masih utuh seperti sediakala. Dinamakan Taruno Suro karena gerbang ini banyak dijaga para prajurit muda.
2. Plengkung Madyasura
Masih ada di sisi timur Kraton Jogja atau lokasi persisnya ada di Mantrigawen. Untuk menuju tempat ini bisa melalui jalan Brigjen Katamso yang ada di depan Purawisata. Plengkung ini sempat ditutup pada 23 Juni 1812. Namun pada era Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dibuka kembali tapi bentuknya bukan plengkung karena menjadi gerbang biasa.
3. Plengkung Jagabaya
Berdiri di dekat Taman Sari dan oleh karenya maka bisa di sebut Plengkung Taman Sari. Gerbang plengkung ini juga telah berubah dengan aslinya karena kini hanya berupa gapura pada umumnya.
4. Plengkung Jagasura
Berada di sebelah barat alun-alun utara Jogja. Berhubung dibangun di daerah Gerjen dan Kauman maka biasa disebut Plengkung Gerjen. Nama Jagasura berasal dari dua kata Jaga yang berarti menjaga dan Sura berarti keberanian. Jadi secara sederhana dapat diartikan gerbang yang penuh rasa keberanian.
5. Plengkung Gading / Nirbaya
Plengkung ini aslinya bernama Plengkung Nirbaya. Letaknya ada di selatan Alun-Alun Kidul. Dinamakan Plengkung Gading karena letaknya memang ada di daerah Gading. Dari kelima gerbang yang ada hanya plengkung inilah yang dilarang dilewati Raja Kraton Jogja. Pasalnya hanya raja yang telah wafat saja yang diijinkan melewati plungkung ini.
Dari kelima plungkung yang ada yang masih seperti asli hanyalah Plengkung Gading dan Plengkung Wijilan. Sedang 3 plengkung yang lain bentuknya telah berubah dari aslinya.