Skenario Tuhan Jauh Lebih Baik Dari Apa Yang Diduga

Skenario Tuhan jauh lebih baik dari apa yang diduga. Demikian kira-kira status dalam BlackBerry Messenger salah seorang sahabat.

skenario tuhan
suryantosalsyaf.blogspot.com

Cukup lama untuk mencerna kata-kata sederhana tersebut dan pada akhirnya paham juga. Apa yang terjadi dalam diri manusia selama orang itu bisa bersyukur tentu akan menjadi lebih baik.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Tapi sayang, yang ada kini mayoritas orang hanya bisa mengeluh dan kadang menyalahkan Tuhan kenapa jalan hidupnya tidak seperti yang diharapkan. Sesuatu yang jauh dari apa yang dipikirkan tiba-tiba terjadi dan itu menjadi momok yang sangat menakutkan.

Sebagai contoh kadang seseorang akan merasa frustasi bila ia tidak diterima masuk kerja di perusahaan yang diidam-idamkan. Dalam keadaan terpaksa dan kepayahan orang itu harus membangun usaha kecil-kecilan untuk bisa bertahan hidup.

Skenario Tuhan Pasti Lebih Baik

Waktu terus berlalu dari bulan menjadi tahun hingga pada suatu ketika ia bertemu dengan sahabat yang dulu pernah mendaftar bareng dalam sebuah perusahaan dan orang itu masih saja bekerja sebagai karyawan biasa. Pertemuan itu tentu juga bagian dari skenario Tuhan.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Dan orang yang ditolak tersebut kini telah menjadi seorang pengusaha dengan belasan karyawan. Mampu mewujudkan ide-ide yang ada dibenaknya untuk kemudian ditawarkan pada pihak lain.

Dalam hatinya kini ia bersyukur, ia membayangkan kalau saja ia tetap berusaha bekerja sebagai karyawan diperusahaan favorit niscaya nasibnya akan sama seperti sahabatnya itu.

Mau jadi Karyawan atau Bangun Usaha itu Pilihan

Hanya menjadi karyawan dengan upah yang bisa ditebak setiap bulan. Bekerja dengan penuh rutinitas dari pagi hingga malam. Bagaikan robot yang tidak memiliki kendali atas dirinya.

Menunggu saat-saat pensiun dengan sejumlah pesangon yang tak seberapa. Tapi kini dengan posisinya sebagai pengusaha dan sedikit karyawan.

Dirinya bisa leluasa atas segala waktu yang ada. Mengatur kapan harus bekerja dan kapan tidak ingin bekerja semua atas kendali dirinya.

Pertanyaan yang harus dijawab. Beranikan kita untuk mengambil resiko lebih demi masa depan yang lebih baik. Atau hanya mencukupkan diri dengan segala upah yang telah diatur dalam Upah Minimum Regional yang kenaikannya ditentukan oleh pihak lain.

Pos terkait