SKU atau Stock Keeping Unit, Ini Dia Fungsi Lengkapnya untuk Bisnis!

Ada sebuah cara yang umum dilakukan para pelaku bisnis untuk membantu dalam melakukan identifikasi serta pelacakan stok mereka. Hal ini dikenal dengan nama SKU yang merupakan kepanjangan dari Stock Keeping Unit.

Stock Keeping Unit

Bentuk dari SKU ini biasanya adalah barcode yang bisa dipindai dengan alat khusus. Dengan peran pentingnya, setiap bisnis penting sekali untuk menerapkannya di setiap barang dan produk yang mereka miliki.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Untuk lebih jelasnya, mari simak artikel berikut ini!

Apa Pengertian Stock Keeping Unit atau SKU?

SKU menurut RedERP adalah kode batang yang dipindai dan umumnya digunakan dalam label produk. Stock Keeping Unit ini sangat membantu dalam mempermudah perusahaan retail dalam menjual barang secara eceran.

Selain itu, penggunaan SKU juga membantu perusahaan dalam melacak pergerakan inventaris perusahaan. Tujuan dari penggunaan SKU akan mempermudah suatu bisnis dalam melakukan pencarian stok, daftar pesanan, dan lain sebagainya. SKU memiliki delapan atau lebih karakter yang terdiri dari huruf serta angka dan huruf.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Apakah SKU dan UPC Sama?

Di dalam dunia inventori bisnis, selain SKU juga terdapat UPC. Kedua istilah ini sering digunakan bersama-sama, namun kedua ini punya istilah yang berbeda. Secara singkatan UPC adalah Universal Product Codes.

Antara SKU dan UPC memang punya dua fungsi yang sama, namun keduanya ini memiliki beberapa perbedaan yaitu terletak pada kode unik yang ada di dalam masing-masing. Kode SKU adalah kode internal yang digunakan perusahaan untuk melakukan inventori barang. Sedangkan, UPC adalah kode yang digunakan lebih luas dan universal. Kode ini bisa digunakan untuk scanning produk di mana pun.

Baca juga: ERP Manajemen Inventori Terbaik

Fungsi SKU dalam Bisnis

Di dalam bisnis, ada banyak sekali fungsi SKU, berikut ini di antaranya.

1. Memudahkan dalam Pengecekan Stok

SKU dapat memudahkan Anda sebagai pelaku bisnis untuk melakukan pengecek stok barang. Ini bisa dilakukan dengan kode-kode unik yang sudah disusun sehingga memudahkan perusahaan dalam mengatur dan mengecek barang.

Apalagi bila perusahaan sudah menggunakan aplikasi inventory, Anda hanya tinggal memasukkan kode SKU ke dalam aplikasi, maka saat ada barang yang pindah, maka secara otomatis akan tercatat otomatis.

2. Identifikasi

SKU digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan setiap item atau produk dalam inventaris. Setiap SKU memiliki kode unik yang membedakannya dari item lainnya, seperti angka atau huruf kombinasi tertentu.

3. Manajemen Penjualan

SKU digunakan untuk melacak penjualan produk. Saat item dijual, SKU digunakan untuk mengidentifikasi item yang terjual dan mengurangi stok yang tersedia. Dengan memantau penjualan berdasarkan SKU, perusahaan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang popularitas dan kinerja produk mereka.

4. Analisis Penjualan

SKU memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis penjualan yang mendalam. Dengan membandingkan kinerja penjualan SKU yang berbeda, perusahaan dapat mengidentifikasi produk-produk yang sukses dan kurang sukses. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat strategi pemasaran dan manajemen persediaan yang lebih efektif.

5. Pemesanan dan Pengadaan

SKU membantu dalam proses pemesanan dan pengadaan. Ketika perusahaan perlu mengisi ulang stok, SKU digunakan untuk mengidentifikasi item yang diperlukan dan jumlahnya. Hal ini memudahkan proses pengadaan dan memastikan bahwa stok yang tepat dipesan.

6. Pengelompokan Produk

SKU juga digunakan untuk mengelompokkan produk berdasarkan atribut tertentu, seperti jenis produk, merek, ukuran, atau varian warna. Ini mempermudah organisasi dan pencarian item dalam inventaris.

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai Stock Keeping Unit. Anda bisa menerapkannya untuk memudahkan dalam proses monitoring inventaris dan stok yang ada di gudang.

Pos terkait