Ada pemandangan tak biasa manakala kita berkunjung ke Yogyakarta Independent School (YIS) pada Rabu, 26 Oktober 2022 lalu. Di mana seluruh peserta didik sekolah internasional ini mengenakan pakaian adat atau lebih tepatnya pakaian yang menandakan dari negara mana mereka berasal.
Yogyakarta Independent School sebagai satu-satunya sekolah internasional di Yogyakarta tengah merayakan United Nations Day 2022. Adapun hari jadi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) ini sedianya jatuh pada 24 Oktober setiap tahunnya.
Namun sekolah dengan peserta didik dari berbagai negara ini baru merayakan pada 26 Oktober 2022. Bertepatan dengan hari pertama mereka masuk sekolah setelah sepekan sebelumnya libur usai menerima raport Term 1.
Beruntung pagi itu kami ditemani Bapak Yeremias selaku Marketing &Admission Officer. Dengan kehangatannya diajak untuk berkeliling lebih jauh dengan sekolah yang miliki lapangan bola dengan standar tinggi ini.
Kami pun diantar untuk melihat tiap sudut yang ada. Diperkenalkan dengan kegiatan para peserta didik. Membuat siapa saja yakin bahwa sekolah ini bukan sekolah sembarangan tapi benar-benar miliki visi dan misi yang jelas dan tepat sasaran.
Sekolah yang menyediakan kelas dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (setara 3 tahun) hingga SMA (setara 18 tahun) ini merayakan dengan cara yang berbeda. Di mana di pagi hari mereka menggelar pertunjukkan yang diisi oleh siswa siswi dan setelah itu ada kegiatan tematik.
Selain ada kegiatan story telling, menari dan menyanyi juga ada agenda lain yang disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikan peserta didik. Mulai dari mewarnai dan menggambar sampai dengan debat interaktif.
Perlu diketahui, sekolah ini sedikit berbeda dengan sekolah pada umumnya. Tidak saja karena menggunakan kurikulum internasional yang berbasis di Swiss.
Lebih dari itu terkait dengan pembagian kelas. Kelas tersedia mulai dari Preschool, Kinder A&B, Grades 1&2, Grades 3&4, Grades 5&6, Grades 7&8, Grades 9&10 dan Diploma Programme.
Adu Gagasan Seputar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Diantara sekian agenda yang ada dan bikin takjub tentu saja debat yang diikuti kelas Diploma Programme. Seperti kita tahu Yogyakarta Independent School berasal dari berbagai negara. Dan tahun ini setidaknya berasal dari 16 negara.
Debat yang positif, hidup dan menggambarkan gairah mereka akan masa yang akan datang membuat kegiatan ini begitu apik. Seolah mereka mewakili identitas negara asal. Berkumpul dan berdiskusi tentang apa yang bisa dilakukan bersama-sama untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Poin penting yang saya tangkap ketika berada di ruang debat tentu seputar isu pemanasan global dan bagaimana menjaga bumi secara berkesinambungan. Jangan sampai pembangunan dipaksakan dengan menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
Mengenal Yogyakarta Independent School
Sebagai satu-satunya sekolah internasional di Jogja yang mengantongi standar International Baccalaureate (IB) yang bermarkas di Jenewa, Swiss. Selain itu sekolah ini juga menjadi bagian dari East Asia Regional Council of Overseas Schools (EARCOS).
Organisasi dewan sekolah untuk regional Asia Timur ini mewajibkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama. Dan bila ada calon peserta didik yang kemampun bahasa Inggrisnya masih di bawah rata-rata, mereka perlu belajar lebih keras agar lebih mudah menyerap semua ilmu yang ada. Membuat para peserta didik lebih siap untuk masuk dalam dunia ‘nyata.’
Membekali peserta didik untuk menjadi sosok yang kritis, independen dan memiliki rasa empati tinggi. Tak hanya itu, sekolah ini juga tidak memandang latar belakang kebangsaan, ras, agama ataupun gender.
Mereka percaya bahwa perbedaan itu adalah sebuah keunikan dan keunggulan. Mampu menciptakan dunia penuh warna dan kasih.
Yogyakarta Independent School bukanlah sekolah tanpa sejarah panjang. Hal ini dibuktikan dengan fakta. Bahwa mereka telah hadir sejak puluhan tahun lalu atau persisnya di tahun 1989.
Di awal beroperasi, sekolah baru digawangi oleh 4 guru dengan jumlah peserta didik 30. Seiring berjalannya waktu, sekolah ini tumbuh dan berkembang hingga saat ini miliki ratusan peserta didik.
Mereka, para alumni Yogyakarta Independent School banyak yang telah diterima universitas ternama diberbagai negara. Dan kini banyak diantara mereka yang telah menjadi pebisnis andal. Selain itu ada juga dokter, pengacara, seniman, pemikir kritis hingga pemimpin.
Semua itu tentu bisa menjadi bukti bahwa Yogyakarta Independent School adalah salah satu sekolah unggulan dan berkualitas yang ada di tanah air.
Yang Unik dan Bisa Ditemukan
Saat berada di kampus ini yang ada di Jalan Tegal Mlati No 1, Jombor Lor, Mlati, Sleman kita akan langsung dibuat takjub. Sekolah dengan fasilitas terbaik itu kesan pertama yang muncul.
Selanjutnya begitu kita masuk ke masing-masing tempat akan menemukan nuansa bahwa bersekolah di tempat ini adalah sesuatu yang menyenangkan. Bukan hanya karena miliki lapangan sepak bola atau basket yang wah.
Lebih dari itu akan ditemukan sarana dan prasarana yang sangat baik. Seolah sedang berada di luar negeri yang mana kita tahu mereka memiliki kualitas yang jauh lebih baik.
Satu yang cukup unik, di mana perpustakaan berada di ruang semi terbuka. Membuat siapa saja yang sedang membaca buku enggan menyudahi.
Selain itu ada juga laboratorium dan ruang musik. Menjadikan saat belajar lebih menyenangkan dan terasa mudah. Di sekolah ini pun tak ubahnya kampus dimana siswa yang akan mencari guru terlebih anak-anak diberi kebebasan untuk tumbuh kembang sesuai dengan minat bakatnya
Dan kamu bila penasaran lebih jauh bisa berkunjung ke website https://yis-edu.org atau instagram mereka dan rasakan proses belajar yang berkelas dan go international.