Sejak pandemi masuk tanah air baik itu disinfektan maupun antiseptik banyak dicari masyarakat. Terlihat mirip tapi keduanya adalah satu produk yang berbeda. Bila disinfektan adalah antimikroba untuk menonaktifkan atau membunuh mikroorganisme pada permukaan lembab.
Maka antiseptik adalah salah satu jenis dari disinfektan itu sendiri, berupa zat atau substansi yang mampu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme baik itu bakteri, virus, maupun jamur pada berbagai jenis permukaan. Hampir mirip pastinya dan menjadi penting untuk tidak salah dalam peruntukkanya.
Cara kerja dari disinfektan ini adalah dengan menghancurkan dinding sel mikroba atau mengganggu metabolisme. Satu bahan yang lebih kuat dan mudah ditemui tentu saja ada biocides.
Bahan kimia ini berupa mikroorganisme dan ampuh untuk menghancurkan, menghalangi bakteri, jamur, dan lainnya agar tidak lagi berbahaya berbahaya. Produk-produk ini biasanya digunakan dalam pengolahan air limbah agar tidak lagi berbahaya.
Jenis-jenis Disinfektan
Disinfektan sendiri ternyata jenisnya cukup beragam. Biasanya digunakan sesuai dengan peruntukkan mulai dari:
1. Alkohol
Disinfektan paling populer yang kita temui sehari-hari tentu saja cairan alkohol. Maklum saja begitu mudah mendapatkan cairan ini.
Namun pada prakteknya ada baiknya cairan alkohol ditambah dengan senyawa kation amonium kuarter untuk mendapat hasil lebih optimal. Disinfektan ini pun telah banyak digunakan rumah sakit karena mudah membuat dan efektif membunuh kuman.
Alkohol yang digunakan biasanya memiliki konsentrasi antara 60 s/d 90 persen. Tidak bersifat korosif terhadap logam dan cepat menguap. Selain itu juga tidak merusak bahan terbuat dari karet ataupun plastik.
2. Disinfektan Udara
Selanjutnya ada disinfektan udara yang terbuat dari zat kimia dan mampu sterilkan mikroorganisme yang ada di udara. Bahan yang digunakan dalam disinfektan udara lazimnya terbuat dari penicillium chrysogenum dengan glikol baik itu propilen glikol dan tretilen glikol.
Saat melakukan penyemprotan sebisa mungkin tidak ada orang beraktifitas. Menariknya kini pun telah ada aneka bahan yang food grade atau aman untuk makanan.
3. Aldehid
Aldehid tak lain adalah senyawa karbonil yang memiliki gugus karbonil dan berkaitan erat dengan atom hidrogen pada ujung rantai induknya. Bahan ini memiliki sifat sporicidal dan fungisida sehingga ampuh membunuh jamur.
4. Klorin
Dari sekian banyak senyawa klorin ada satu yang paling aktif dan bisa digunakan untuk disinfektan adalah asam hipoklorit. Zat ini mampu menghambat oksidasi glukosa dalam sel mikroorganisme.
Zat yang satu ini mudah digunakan dan bisa diandalkan untuk segala kondisi. Hal ini karena banyak bakteri bisa dimusnahkan dengan senyawa aktif ini.
5. Iodin
Untuk skala kecil maka ada baiknya gunakan Iodin sebagai disinfektan. Dua tetes iodin dalam larutan etanol bisa mendisinfektan satu liter air.
Senyawa Iodin yang paling populer digunakan adalah Iodof. Kelebihan senyawa ini selain bersifat stabil juga bisa disimpan dalam waktu lama.
6. Fenol
Jenis disinfektan lain yang banyak digunakan adalah Fenol. Bahan ini juga ampuh bekerja sebagai bahan antibakteri.
Fenol didapat melalui distilasi produk minyak bumi, memiliki sifat toksik, stabil, tahan lama dan berbau tidak sedap, serta dapat menyebabkan iritasi. Oleh karena itu bila ingin menggunakan bahan ini harap hati-hati dan tidak terkena kulit.
Banyaknya jenis disinfektan ini tentu memudahkan siapa saja yang ingin mencari anti bakteri yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Gunakan secermat mungkin dan tidak asal-asalan karena apapun itu bahan kimia adalah satu produk berbahaya.
Terutama bila digunakan mereka yang tidak paham betul peruntukkannya.