Seiring perkembangan teknologi membuat siapa saja tersadar bahwa saat ini kripto bisa menjadi pilihan. Pun demikian aset kripto untuk pemula mengingat saat ini ada beberapa jenis atau alternatif bisa dipilih.
Salah satu kelebihan aset kripto sebagai aset digital tentu saja nilainya yang ditentukan oleh pasar. Tak ubahnya saham maupun obligasi, di mana produk ini bisa diperjualbelikan di exchange crypto.
Selain itu produk ini banyak dipilih karena unggul dari sisi keamanan dan anonimitas. Hal ini karena kripto memiliki sifat terdesentralisasi dan bisa diterima dihampir seluruh negara.
Dalam perkembangannya, sejak muncul kali pertama tahun 2008 aset kripto berkembang sangat pesat. Dan pada tahun 2021 menjadi penanda bahwa kripto bisa diterima di seluruh dunia.
Bagaimana kemudian nilai pasar aset kripto mencapai puncak tertinggi dengan transaksi triliunan dollar. Semua itu tak lepas dari dukungan pemerintah dengan adanya regulasi dan undang-undang yang mengatur tentang aset kripto.
Jenis-Jenis Aset Kripto untuk Pemula Paling Populer
Diantara sekian banyak aset kripto untuk pemula setidaknya ada 4 jenis yang paling populer. Bisa menjadi alternatif bagi pemula untuk memulai investasi.
Produk ini begitu mudah ditemukan dan oleh karenanya nilai transaksi pun cenderung tinggi. Tak perlu takut saat melakukan pembelian ataupun nanti untuk dijual kembali.
Namun demikian tetap harus diketahui dan dipahami setiap aset kripto memiliki kelebihan dan kelemahan. Terutama berkaitan dengan karakteristik, cara kerja, tujuan dan penggunaan yang berbeda-beda.
1. Bitcoin (BTC)
Yang pertama ini tentu saja yang paling populer. Bahkan tak jarang ada yang mengatakan bahwa kripto adalah Bitcoin dan hal ini tidak bisa disalahkan.
Hal ini karena memang Bitcoin adalah kripto yang pertama kali hadir. Aset kripto ini diperkenalkan Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 silam. Yang menarik Bitcoin hadir dalam jumlah terbatas dimana di seluruh dunia hanya ada 21 juta Bitcoin.
Bitcoin hadir dengan teknologi Blockchain Proof-of-Work (PoW) yang berfungsi memvalidasi, mengamankan, dan menjamin transaksi yang tidak dapat diubah. Cara ini memberi rasa aman dan adil bagi kedua belah pihak.
2. Litecoin (LTC)
Litecoin hadir pada 2011 atau tak lama setelah kemunculan Bitcoin. Sosok yang paling berjasa membidani produk ini adalah Charlie Lee yang tak lain adalah salah satu petinggi Google.
Produk ini pun mirip dengan pendahulunya (Bitcoin) akan tetapi memiliki sejumlah perbedaan dalam desain teknis. Hal ini karena Litecoin didesain untuk menjadi ‘emas digital.’
Mereka berupaya untuk memberikan solusi yang lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan Bitcoin. Jangan kaget kemudian bila waktu konfirmasi yang lebih baik meski transaksi dalam nilai yang lebih besar.
3. Tether (USDT)
Aset kripto Tether hadir pertama kali pada tahun 2014 dan diperkenalkan Brock Pierce, Reeve Collins dan Craig Sellars. Tether berupaya menjaga nilai tetap stabil dan salah satu langkah yang diambil adalah menahan dana yang diikat dengan kurs dollar. Selain itu sebagai upaya mengurangi risiko volatilitas.
4. Ethereum (ETH)
Selanjutnya aset kripto untuk pemula yang cukup populer tentu saja Ethereum. Hadir kali pertama di tahun 2015 dan diperkenalkan Vitalik Buterin.
Teknologi yang digunakan tak beda jauh dengan teknologi yang ada pada Bitcoin. Namun demikian masih memiliki fitur yang lebih canggih dari smart contract. Bagi yang belum tahu, smart contract adalah kontrak otomatis yang menggunakan protokol komputer untuk bernegosiasi tanpa pihak ketiga.
Yang menarik Ethereum melakukan migrasi dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS) dan selanjutnya disebut Ethereum 2.0. PoS diklaim lebih canggih karena memungkinkan pengguna jaringan mengunci aset kripto dalam jaringan dan menjadi validator.
Cara Trading Kripto untuk Pemula
Setelah mengetahui beberapa aset kripto untuk pemula yang populer maka kini saatnya untuk mencoba trading kripto. Dan sebelum benar-benar melakukan ada baiknya pahami beberapa poin berikut ini.
1. Pilih Platform Trading
Hal pertama yang harus dilakukan tentu saja memilih platform trading kripto yang tepat. Sangat disarankan untuk memilih produk lokal yang telah legal dan berizin.
Hal ini karena mereka sudah pasti memenuhi berbagai ketentuan dan regulasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Hingga saat ini Bappebti telah merilis daftar pedagang aset kripto di tanah air dan salah satunya adalah Pintu.co.id.
Jangan salah pilih karena bisa jadi akan terjadi masalah di kemudian hari. Dan apesnya dana yang ada akan hilang atau dibekukan pemerintah.
2. Pahami Fundamental Aset Kripto
Segala hal yang berkaitan dengan aset kripto harus diketahui dan pahami dengan baik. Cari informasi sebanyak mungkin dan lakukan validasi.
Tak terkecuali proses yang ada didalamnya dan para pihak yang ada dibelakangnya. Sudah bukan rahasia lagi bila runtuhnya sebuah platform dikarenakan orang-orang yang tidak berintegritas.
3. Lakukan Analisis Teknikal
Analisis teknikal menjadi sebuah keharusan sebelum investasi kripto. Pelajari sejarah yang ada dan faktor apa saja yang melatarbelakanginya.
Saat ini pun sudah banyak artikel yang mengulas tentang kripto dan serba serbinya. Jangan lupa gunakan tools yang bisa membantu membaca pergerakan kripto. Jangan sampai terlambat ambil keputusan karena kurang informasi.
4. Lakukan Diversifikasi
Aset kripto ada banyak jenisnya dan jangan sekali-kali membelanjakan dana yang ada pada satu jenis. Hal ini untuk mencegah kerugian yang terlalu besar karena bila harga turun dana yang ada akan langsung merosot tajam.
Lakukan diversifikasi dan cermati tren yang ada. Cara ini juga bisa membantu mengetahai tren kripto di dunia. Tak ada salahnya pula selain belanja untuk kripto juga menyisihkan untuk obligasi dan saham.
Cara Kerja Transaksi Kripto
Mungkin ada yang bingung bagaimana cara kerja transaksi kripto. Dan secara sederhana bisa dijabarkan sebagai berikut:
- Pengguna A melakukan permohonan transaksi
- Data transaksi dicatat sistem sebagai sebuah blok
- Blok disebarkan ke dalam jaringan untuk diverifikasi
- Transaksi bila dianggap valid maka blok akan disetujui sistem
- Selanjutnya, blok baru akan ditambahkan ke dalam rantai blok lainnya
- Transaksi selesai, penerima B menerima transaksi dari pengguna A
Dan untuk kamu para pemula yang ingin berinvestasi kripto dengan mudah cukup download PINTU sekarang juga. PINTU dibawah naungan PT Pintu Kemana Saja merupakan platform jual beli dan investasi aset kripto di Indonesia.
Aplikasi PINTU sebagai platform jual beli aset kripto fokus pada tampilan aplikasi yang intuitif dan mudah digunakan. Selain itu mereka juga sediakan konten edukasi in-app yang sangat cocok bagi investor kripto baru dan kasual.