Jogja adalah surga bagi pelancong kuliner, pasalnya di kota ini berbagai makanan di akui kelezatannya. Bukan hanya itu saja, tapi ada keunikan tersendiri dari tiap rumah makan atau warung yang menjajakannya.
Keunikan itulah yang paling membuat pengunjung tak akan lupa saat menyantap menu di Jogja. Salah satu kuliner yang wajib didatangi adalah Bakmi Shibitsu.
Sekilas akan mengarahkan pikiran bahwa bakmi ini memiliki cita rasa Jepang. Namun ada pula yang akan berpikir bahwa penjualnya tuna wicara atau bisu.
Ternyata dua hal itu salah. Warung makan yang terletak di Jalan Bantul No 111, Gedongkiwo, Mantrijeron, Kota Jogja. Nama Shibitsu ini tidak ada sangkutpautnya dengan Jepang maupun orang bisu karena penjualnya hanyalah orang lokal saja.
Awal Mula Shibitsu
Cerita yang berkembang nama Shibitsu muncul karena bakmi terasa sangat lezat sehingga siapapun yang menikmatinya akan terdiam membisu hingga suapan terakhir. Seolah tidak ada keingian lain selain hanya fokus dengan menu terbaik yang harus disajikan untuk para tamu.
Untuk menemukannya juga sangat mudah. Dari Pojok Beteng Kulon berjalan ke selatan sekitar 500 meter. Nanti akan ada keramaian orang-orang yang sedang antri menunggu datangnya pesanan.
Bila benar ingin menikmati sensasi kuliner di Jogja datanglah paling tidak pukul 22.00 WIB. Dinginnya malam yang membuat perut keroncongan akan terbalas dengan satu porsi bakmi.
Varian Bakmi Shibitsu
Di sini hanya disediakan dua macam bakmi, yakni bakmi kuning dan bihun atau bakmi putih. Namun demikian jangan salah, 2 menu itu begitu juara. Dan kamu bisa pilih bakmi goreng atau bakmi kuah nyemek, rasanya sama enaknya.
Atau kamu ingin menu nasi biar tambah kenyang maka bisa pesan nasi goreng atau magelangan. Magelangan itu sendiri adalah bakmi campur nasi. Penasaran bukan, makanya buruan datang saja.
Untuk minum warung makan ini menyediakan sesuatu yang khas berupa teh panas gula batu yang wasgitel atau wangi sepet legi kentel. Kalau kurang ada juga wedang tape, tapi jangan mencoba meminta es karena mereka tidak menyediakannya.
Oh ya, kalau sudah lebih dari jam 21.00 WIB pembeli harus lebih sabar. Banyaknya pengunjung acapkali ada urutan yang tertukar. Hal ini terjadi juga karena mereka kurang banyak bicara alias bicara seperlunya saja.
Menu yang tersaji secara visual tidak jauh berbeda dengan bakmi jawa pada umumnya. Bahan standar dengan tambahan suwiran ayam dan telur ini menjadi istimewa karena menggunakan ayam kampung bukan ayam broiler.
Untuk mendapat kelezatan satu porsi bakmi di tempat ini kamu butuh perjuangan panjang. Bisa jadi bila tengah puncak keramaian satu jam pun belum dapat.
Tapi kata orang itulah sensasi kuliner malam di Jogja dimana kita bisa bercengkrama dengan yang lain sembari menunggu pesanan datang. Oleh karena itu wajib kiranya untuk mencoba menikmati wisata kuliner yang satu ini kala ke Jogja.
Usai menyantap kuliner ini dan butuh referensi kuliner malam di Jogja lainnya. Ada baiknya coba 16 kuliner tengah malam berikut. Menjadi garansi liburan di Jogja penuh kesan baik siang maupun malam.