Bantul akan menjadi ladang energi terbarukan dengan adanya pembangkit tenaga listrik berbahan angin atau bayu. Saat ini mereka telah miliki Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan kapasitas 35.000 MW dan tahun depan di rencanakan akan tambah 50.000 MW.
Kepastian Bantul akan mengukir sejarah sebagai ladang energi terbarukan berbahan angin disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said pada “Program 35.000 MW untuk Indonesia” di Pantai Goa Cemara, Bantul, Senin (4/5/2015). Masih menurut Said tahun depan Pantai Samas akan dibangun PLTB serupa hanya saja kapasitasnya jauh lebih besar.
Lahan yang digunakan dalam proyek tersebut adalah 70% milik kraton yang dikenal dengan Sultan Ground. Sedang yang 30% milik kas desa setempat.
PLTB ini akan dibangun sepanjang 4 kilometer dari Pantai Samas hingga Pantai Pandansimo. Jumlah tower yang akan dibangun adalah 25 buah dengan ketinggian 120 meter. Sedang bilah turbin yang akan dipasang sepanjang 60 meter.
Salah satu kelebihan Pantai Samas daripada pantai yang lain adalah kecepatan angin yang konsisten di angka 5,6 meter per detik. Dengan demikian listrik yang dihasilkan juga akan konsisten.
Bagi masyarakat juga tak perlu kuatir akan dampak yang ditimbulkan karena memang tidak ada efek negative. Justru dengan adanya proyek ini masyarakat setempat bisa memiliki kekhasan dan membuat souvenir unik berupa miniature kincir angin.
Terlebih di berbagai negara maju telah banyak dibangun PLTB. Tak dapat dipungkiri Belanda dapat digunakan sebagai contoh. Bagaimana negeri kecil tersebut bisa mengoptimalkan angin yang ada untuk berbagai kebutuhan mereka.
Agar proyek tersebut bisa terealisasikan dengan baik maka menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk membebaskan lahan sebagai jalur transmisi. Total ada 28 kilometer kabel yang harus dibangun dan melintas dari Pantai Samas menuju Gardu Induk Wates.