Benteng Vredeburg di depan Gedung Agung atau Istana Kepresidenan bisa jadi menjadi objek wisata yang menarik. Tapi anehnya tak banyak warga Jogja yang pernah melihatnya lebih dekat.
Uniknya tempat ini menjadi lokasi favorit untuk syuting sinetron atau video klip. Bagi pecinta televisi tak sulit menemukan belasan judul yang mengunakan lokasi bersejarah ini untuk background mereka.
Mayoritas dari mereka hanya pernah ada didepan benteng (baca: di Kawasan Nol Kiometer) atau hanya sekedar melewatinya. Hal ini terlihat dari jumlah pengnjung yang ada, meski harga tiket sangat murah objek wisata ini tak pernah ramai.
Kalaupun sedang mengalami puncak kunjungan biasanya karena sedang ada event semisal Festival Kesenian Yogyakarta di bulan Juni – Juli setiap tahunnya. Selebihnya jumlah pengunjung hanya beberapa saja.
Padahal di tempat ini bisa melihat saksi sejarah. Betapa cerdiknya Belanda dalam membangung benteng pertahanan dengan dalih kantor administrasi. Dimana bangunan berarsitektur Eropa ini jaraknya tak jauh dari Kraton sebagai pusat pemerintahan.
Benteng Vredeburg dibuat seiring pecahnya Kerajaan Mataram sesuai Perjanjian Giyanti tahun 1775. Kraton Jogja kala itu mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga Belanda perlu membangun Loji yang katanya kala itu untuk memudahkan dalam komunikasi dengan pihak Kraton.
Lokasi yang ada di depan Kraton membuat tempat ini menjadi sesuatu yang paling strategis untuk mengawasi gerak-gerik Sri Sultan. Kuatnya pengaruh Belanda membuat Sri Sultan tak bisa menolak atas pembangunan benteng tersebut.
Di dalam benteng ini ada meriam tua yang menghadap ke selatan. Konon bila ditembakkan akan tepat mengenai sasaran yang tak lain adalah Kraton. Untuk mengamankan dari musuh di sekeliling beteng ini juga dibuat parit yang cukup lebar dan dalam tapi sayang sekarang sebagain sudah tidak terlihat.
Selain itu bangunan ini bagaikan benteng pada umumnya yang dikelilingi tembok tinggi tertutup rapat. Membuat siapa saja yang tidak dikehendaki tidak akan pernah bisa masuk. Dari keempat penjuru juga terdapat menara pantau yang berguna untuk melihat keadaan sekitar waktu itu.
Kini benteng pertahanan Belanda ini telah diubah menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Yogyakarta. Di dalamnya terdapat diorama tentang sejarah perjuangan bangsa untuk mengusir penjajah, khususnya yang memiliki kaitan erat dengan perjuangan masyarakat Jogja dalam mengusir penjajah.
Bukan hanya itu saja tapi di dalamnya juga terdapat berbagai benda sejarah yang tentunya sangat disayangkan kalau dilewatkan. Sangat cocok untuk wisata keluarga terutama bagi mereka yang memiliki anak masih usia sekolah karena akan menambah wawasan atau pengetahuan secara umum.