Shelter andong dan becak, mungkin masih sangat asing ditelinga kita. Namun jangan kaget bila berkunjung ke Jogja, khususnya Malioboro akan menemukan tempat pemberhentian kendaraan tradisional tersebut.
Disediakannya shelter andong dan becak ini tentu sebagai upaya dan bagian dalam tata kelola kota Jogja agar makin baik. Selain lebih rapi tentu yang terlihat lebih cantik.
Kedepan tak ada lagi becak dan andong yang akan sembarangan menaikkan ataupun menurunkan penumpang. Demikian pula bagi pengguna jasa moda kendaraan tak bermesin tersebut akan lebih aman bila mereka menunggu ditempat yang telah disediakan.
Manfaat lain dari adanya shelter andong dan becak ini tentu saja tak ada lagi kotoran kuda di sepanjang jalan yang hingga kini masih menjadi pemandangan biasa. Kuda sebelum diberangkatkan akan dipastikan dalam keadaan bersih dan bugar.
Untuk saat ini khusus shelter andong baru ada satu dan terletak di sisi timur Pasar Beringharjo. Nantinya akan dibangun lagi beberapa shelter dan yang di gadang-gadang sebagai lokasi berikutnya adalah Sompilan.
Tak ada lagi andong yang akan melewati Malioboro tanpa penumpang. Oleh karena itu juga dihimbau kepada calon penumpang untuk naik andong di lokasi yang telah ditentukan.
Secara serentak pembangunan shelter ini kemungkinan akan digarap pada bulan Agustus tahun ini. Namun demikian tidak menutup kemungkinan akan dibangun tahun demikian.
Meski telah mengalami penggodokan pihak Pemrintah Kota Jogja masih terus melakukan pengkajian. Tujuan dari semua itu tentu untuk semakin meneguhkan Jogja sebagai kota yang berhati nyaman.
Sementara itu untuk shelter becak kemungkinan akan digabung dengan tempat istirahat becak yang ada di sekitar Malioboro.
Yang unik dari pembuatan shelter ini memiliki fasilitas pendukung. Fasilitas dimaksud adalah adanya sumber air bersih untuk membersihkan kotoran kuda, tempat makan dan minum kuda dan toilet bagi juru mudi.
Saat ini setidaknya ada 535 unit andong dan 5100 unit becak. Moda yang telah ada sejak jaman dulu ini beroperasi dibeberapa titik. Selain di Malioboro dan hotel-hotel tersebar di beberapa pasar tradisional.
Pengguna setia mereka selain pedangan kecil tentu saja wisatawan yang sedang berlibur ke Jogja. Nah, seru bukan bila piknik ke Jogja dengan fasilitas dan layanan yang baik dan memadai.