Saat ini siapa yang tidak mengenal batik khususnya mereka yang tingal di Jogja. Satu maha karya dan warisan dari leluhur yang usianya sangat tua ini telah mendunia. Bahkan beberapa waktu yang lalu dalam prosesi pelantikan menteri Kabinet Jokowi – JK semua menggunakan busana batik.
Busana batik telah mendobrak paradigm lama yang biasanya seremonial nasional mengenakan setelan jas lengkap dengan dasi. Batik telah menjadi ikon bangsa dan Presiden Jokowi berambisi untuk lebih memperkenalkan batik ke dunia internasional.
Baca juga: Tren Batik Ecoprint yang Eco Friendly
Batik bukan hanya produk asli Indonesia yang indah secara estetika. Tapi di dalamnya terkandung makna dan filosofis yang sangat tinggi. Bukan hanya itu saja tapi batik memiliki ciri khas masing-masing yang melambangkan asal daerah dan strata social dimana batik tersebut berasal.
Batik itu sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berasal dari dua suku kata yakni ‘amba’ atau menulis dan ‘nitik’ atau titik. Jadi secara sederhana batik itu adalah buah karya dari menulis dan menitik.
Dalam proses pembuatannya kini selain dengan cara konvensional atau dengan alat canting kini marak metode pembauatan batik dengan teknik cap. Sedang bahan dasar pembuatnya tetap dengan menggunakan malam atau wax.
Keunikan batik asli ini hanya bisa dibuat pada kain yang berasal dari serat alami semisal katun sutra atau wol. Batik original tidak bisa diberlakukan atau tidak lazim dibuat pada produk berbahan polyster atau serat buatan. Namun, untuk memenuhi kebutuhan pasar kini marak beredar batik tiruan yang bisa diproduksi dalam jumlah besar dengan waktu yang sangat cepat.
Perlu diketahui bahwa batik Indonesia adalah salah satu seni menggambar yang tertua di dunia. Jadi apa yang terpola dalam sebuah kain memiliki makna yang sangat mendalam. Bukan hanya itu saja, ada beberapa jenis batik yang hanya diperbolehkan dipakai pada saat tertentu dan oleh kalangan tertentu.
Khusus di Jawa batik dibedakan menjadi dua yakni batik kraton dan batik pesisir. Sesuai dengan namanya, batik kraton lazimnya hanya dipakai oleh mereka yang ada di lingkungan kraton. Sedang batik pesisir adalah batik yang tumbuh kembang di luar batik kraton.
Batik kraton lebih sarat nilai akan falsafah kehidupan. Sedang motif atau pola batik pesisir banyak dipengaruhi faktor interaksi dengan lingkungan pasar atau komoditas barang dagangan.
Seiring perkembangan jaman kini batik telah disesuikan dengan perkembangan budaya setempat. Berbagai macam pakaian saat ini telah banyak dibuat dengan bahan dasar batik.
Batik yang dulunya bersifat kaku dan sakral kini telah bisa dikenakan oleh seluruh kalangan dari balita hingga yang tua. Batik bisa disulap untuk berbagai macam kegiatan mulai dari yang resmi hingga yang santai.
Bahkan banyak desainer muda yang memfokuskan diri untuk menciptakan berbagai produk dengan bahan dasar batik. Menjadikan salah satu kekayaan bangsa ini menjadi sesuatu yang dicinta oleh semua anak bangsa.