Empat Mitos “Sial” Manakala Berkunjung ke Jogja

Bukan menjadi sesuatu yang tabu manakala kita berkunjung ke suatu tempat ada norma atau aturan yang harus ditaati. Begitu pula saat berkunjung ke Jogja ternyata menyimpan misteri berupa mitos “sial”.

Hal ini akan terjadi pada mereka yang berani melanggar pantangan atau larangan yang seharusnya ditaati. Barang siapa yang berani mencoba melanggar maka akan terjadi ‘bala’ atau kesialan.

Bacaan Lainnya

Boleh percaya atau tidak tapi cerita seputar mitos ini masih ada berjalan turun temurun. Menjadi cerita tutur dari orang tua ke anak bahwa ada hal-hal yang tidak perlu dipertanyakan kenapa. Paling penting adalah kita mentaati dan menghormati nilai-nilai kearifan lokal yang ada.

Mitos Berkunjung ke Jogja

Dianatar sekian banyak mitos yang berkembang ada 4 yang cukup populer dan cerita itu terus berkembang hingga saat ini. Penasaran ada dimana saja maka berikut informasi detailnya:

1. Candi Prambanan

Candi Prambanan berkunjung ke Jogja
instagram.com/merlinandreanus

Konon bagi mereka yang masih pacaran dilarang berkunjung ke candi Hindu tercantik di Jogja ini. Barang siapa yang melanggar besar kemungkinan maka hubungan dua sejoli tersebut akan kandas.

Mitos “sial” ini berkembang karena Bandung Bondowoso selaku si pembuat candi tidak terima ada yang menikmati keindahan karyanya. Sementara ia yang membangun gagal meminang Roro Jonggrang si gadis pujaan.

2. Candi Ratu Boko

Empat Mitos "Sial" Manakala Berkunjung ke Jogja 1
jokoyugiyanto.com

Selain Candi Prambanan yang memiliki mitos “sial” ada juga Candi Ratu Boko. Uniknya untuk yang satu ini justru berbanding terbalik 180 derajat.

Konon, bila ada sepasang kekasih berkunjung maka mereka akan putus. Faktanya justru di tempat ini banyak digunakan para calon pengantin untuk foto prewedding.

3. Keraton Yogyakarta
keraton jogja

Lain halnya dengan Keraton Yogyakarta dimana pengunjung dilarang mengenakan kain batik bermotif Parang Garuda. Diantara banyaknya motif kain batik hanya satu ini saja yang tidak boleh dikenakan.

Selidik punya selidik batik motif Parang Garuda ternyata hanya diperbolehkan dikenakan oleh satu orang saja. Dan yang berhak menggunakan motif ini hanya Sri Sultan Hamengkubuwono yang sedang bertahta saja. Dan bila ada pihak lain yang mengenakan besar kemungkinan akan “kualat.”

4. Pantai Parangtritis

senja di pantai parangtritis
instagram.com/dwiprangesti

Selain 3 lokasi diatas ada satu lagi yang paling muncul dipermukaan, yakni larangan menggunakan baju berwarna hijau. Hal ini karena warna tersebut adalah kesukaan Nyi Roro Kidul yang taklain adalah penguasan Pantai Selatan.

Lokasi persis tidak disarankannya bagi pengunjung yang datang dengan warna hijau adalah Selo Gilang. Dan barang siapa yang berani mencoba konon akan diseret ombak.

Kita sebagai individu boleh percaya atau tidak yang penting sebaiknya jangan coba-coba melanggar saat berkunjung ke Jogja. Jangan sampai mitos “sial” yang berkembang akan menjadi kenyataan.

Pos terkait