Pagi itu suasana di Lokal Café Resto nampak berbeda dari biasanya, kemeriahan terdengar saat pertama kali menginjakkan kaki disana. Terlihat teman-teman blogger disana sudah sibuk berbincang, bercengkrama serta berfoto ria.
Ya, hari itu Senin 22 Januari 2018 sedang diadakan acara Blogger and Journalist Gathering: Eating, Travelling, and Share Great Stories with Dompet Dhuafa. Peserta dari acara kali ini kebanyakan memang perempuan terutama Ibu-ibu, karena memang yang hadir disini berasal dari Komunitas Blogger Perempuan dan Kumpulan Emak Blogger.
Awalnya saya agak canggung karena sejauh mata memandang sepertinya saya sendiri mahasiswa dan yang paling muda, tapi akhirnya saya pun sukses bergabung dengan mereka, lumayan hitung-hitung nambah relasi dan teman baru!
Siapa sih yang tak kenal Dompet Dhuafa ?
Yap, Dompet Dhuafa adalah salah satu lembaga zakat termasyur di Indonesia yang senantiasa memiliki segudang terobosan program dibidang sosial kemanusiaan untuk kaum dhuafa dengan dana Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf serta donasi terbuka.
Berawal dari misi kemanusiaan yang berlanjut pada pemberdaayan UMKM
Acara pertama dimulai dari perkenalan singkat Dompet Dhuafa serta narasumber Mas Bambang Suherman sebagai Resources & amp; Mobilization Director Dompet Dhuafa.
Jadi, Dompet Dhuafa sendiri awal masuk ke Jogja pada tahun 2006 saat melakukan misi kemanusiaan musibah Gempa bumi Melihat sangat cepatnya respon masyarakat Jogja terhadap bencana, lantas terbentuklah relawan yang berbasis komunitas yang didanai dari masyarakat oleh masyarkat untuk masyarakat sekitar dengan mengusung nilai gotong royong.
Tidak berhenti disitu, dompet dhuafa cabang Jogja selanjutnya mulai mengepakkan sayapnya dalam memberdayakan UMKM di daerah Jogja. Kini mereka telah menghasilkan ratusan produk seperti contohnya produk yang disajikan di meja kami masing-masing, yakni Keripik Pisang CRIPANG asli Gunungkidul dan Gula Semut Lebah Manggar.
Rasanya pun gak kalah saing sama produk kekinian, lumayan nih buat cemilan pagi kriuk-kriuk sambil ngerumpi bareng sama temen-temen blogger!
Blogger sebagai garda terdepan syiar kebaikan
Lalu, Mas Bambang memaparkan pada kami sejatinya peran blogger dalam setiap kegiatan Dompet Dhuafa ialah turut menjadi media syiar kebaikan. Bagaikan sebuah game teman-teman blogger ini berada di garda depan sebagai tonggak peyebaran informasi dan publikasi dari hulu ke hilir. Selain itu berperan serta menghimpun segala ide kreatif dari sudut pandang yang berbeda.
Sebagaimana diharapkan oleh Mas Bambang bahwa sharing kali ini dapat memunculkan nilai-nilai kolaborasi kedepannya. Nilai-nilai kolaborasi ini dirasa penting karena dapat meringankan pekerjaan para penghimpun dana zakat serta memperkecil jarak antara potensi dan realitas.
Disini beberapa pekerjaan atau proses dapat diwakili keberadaannya oleh setiap relawan di seluruh Indonesia. Jejak-jejak kolaborasi ini pun sudah tersebar dari titik nol kilometer Sabang sampai Merauke lho!
Mahasiswa juga bisa berkontribusi lho!
Setelah itu, diadakan sesi tanya jawab antara teman-teman blogger kepada Mas Bambang. Nah ini dia, sudah ada beberapa pertanyaan terngiang dikepala saya, terkait status saya sebagai mahasiswa dan kontribusi dalam hal kemanusiaan.
Lantas saya memberanikan diri untuk bertanya.
“Sebenarnya apa sih yang bisa saya atau kami lakukan sebagai mahasiswa yang terkadang selalu memiliki keinginan untuk berkontribusi, ide dan tenaga untuk bergerak dalam program kemanusiaan tapi terhalang biaya atau donator serta birokrasi ?”
Dijawablah oleh Mas Bambang jika peran mahasiswa sendiri sangat penting dalam hal kontribusi tenaga dan ide kreatif disetiap program. Sebagai contoh sudah banyak volunteering oleh pemuda-pemudi di desa-desa terutama dibidang kesehatan sebagai dokter, ahli gizi maupun farmasi.
Untuk didaerah Jogja sendiri para mahasiswa tergabung juga dalam volunteering yang saat ini bergerak dibidang siaga bencana. Terlihat sekali respon anak muda terhadap bencana di Jogja ini sangat cepat.
Lantas Mas Bambang justru mendapat ide dan ingin mengajak saya dan rekan-rekan sejawat untuk memulai volunteering dibidang kesehatan untuk Cabang Jogja. Wah! Alangkah senangnya akhirnya ada titik terang untuk turut memberdayakan mahasiswa dalam setiap program Dompet Dhuafa.
Kisah Dompet Dhuafa dan Jogja
Dompet Dhuafa bisa dibilang menjadi titik terang bagi kebangkitan Jogja saat dilanda bencana gempa kala itu. Ketika mengelola bencana tentunya Dompet Dhuafa dibantu berbagai pihak dan turut menarik seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya batas agama, suku dan ras tertentu.
Secara bertahap Dompet Dhuafa melakukan kajian dan sharing pengalaman serta pengetahuan pada masyarakat. Akhirnya muncullah ide untuk terus memberdayakan masyakarat Jogja terutama daerah selatan yang terkena bencana agar terus bangkit dan kembali produktif. Seperti membuat sekolah yang 2 tahun kemudian menjadi sekolah percontohan.
Daerah Imogiri sangat terkenal dengan kekhasan batik tulisnya. Contoh lain dari pemberdayaan oleh Dompet Duafa yang tak kalah luar biasa ialah terbentuknya batik tulis Lestari Imogiri yang hasil karyanya kini justru melalang buwana keseluruh Indonesia dan sudah menjadi langganan Presiden dan kementrian.
Nah, Dompet Dhuafa mengajak teman-teman blogger Jogja untuk berkunjung langsung ke UMKM Batik Tulis Lestari binaan Dompet Dhuafa ini dalam bentuk Care Visit / Social Trip esok hari. Dompet Dhufa sering mengadakan agenda semacam Care visit ke setiap program binaannya yang diharapkan dapat membuka ruang berbagi serta memperlihatkan kepada masyarakat apa yang dibutuhkan para penerima manfaat dan apa yang bisa dibantu oleh masyarakat lainnya.
Begitulah sedikit cerita pengalaman serta pengetahuan baru yang saya dapat dari hasil sharing teman-teman blogger dan rekan dari Dompet Dhuafa. Sungguh luar biasa dan tidak ada habisnya jika berdiskusi seputar kebaikan dan kemanusiaan. Semoga tali silaturahmi serta nilai-nilai kolaborasi yang kita tanam ini lekas berbuah indah kedepannya!
Tumbuh dan Membesarkan Gerakan Zakat! Berawal dari zakat membentang kebaikan!