Jalur Pendakian Gunung Merapi Via Sapu Angin Dibuka Pertengahan Mei 2017

Kabar gembira bagi kamu yang suka mendaki gunung, khususnya yang dalam waktu dekat berencana mendaki Gunung Merapi. Pasalnya gunung strato paling aktif di tanah Jawa tersebut telah memiliki jalur pendakian baru via Sapu Angin.

Bacaan Lainnya
jalur pendakian gunung merapi
konfrontasi.com

Jalur pendakian Gunung Merapi ini rencananya akan dibuka pada 12 Mei 2017. Dan sebagai tanda resmi dibuka jalur yang dimulai dari Desa Tegalmulyo menuju ke Pusung Londo atau Pasar Bubrah ini akan dilakukan pendakian bersama pada 13 Mei 2017.

YOUR EXISTING AD GOES HERE

Dibukanya Jalur Sapu Angin ini untuk memfasilitasi tingginya minat masyarakat untuk mendaki Gunung Merapi. Saat ini jalur yang paling populer adalah via Selo. Namun jalur yang satu ini telah penuh sesak dan sering terjadi antrian yang mengular.

Dengan adanya jalur pendakian Gunung Merapi yang baru ini diharapkan dapat menjadi alternatif diluar jalur yang telah ada. Jalur Sapu Angin, yang ada di Klaten ini relatif sedikit lebih jauh tapi bisa dibilang lebih aman karena ada penanda yang baik.

Pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) berharap dengan adanya jalur resmi ini tidak ada lagi pendaki yang hilang atau
tersesat. Seperti yang diketahui bahwa selama ini banyak pendaki yang tersesat untuk menuju Pasar Bubrah dan beberapa diantara mereka harus dievakuasi tim SAR.

Berdasar data yang dimiliki TNGM diketahui bahwa dari tahun ke tahun jumlah pendaki bertambah secara signifikan. Pada tahun 2012 lalu tercatat 4.978 pendaki. Sementara itu pada tahun lalu atau di 2016 tercatat tak kurang dari 32.256 pendaki menyambangi Gunung Merapi.

Sebelum 2010 sebenarnya Gunung Merapi sedikitnya memiliki 5 jalur pendakian. Namun peristiwa awan panas 5 November 2010 menyapu rata sebagian jalur pendakian dan hanya menyisakan jalur Selo.

Akibatnya seringkali pada pendakian masal terdapat antrian yang cukup panjang. Semisal pada 17 Agustus 2016 lalu setidaknya ada 2000 pendaki yang memadati jalur di Pasar Bubrah sepanjang 2.600 meter.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama proses pendakian khususnya pada momen tahun baru maka pengelola akan lebih tegas untuk membatasi jumlah pendaki. Jadi tidak ada lagi kejadian pendaki mengalami bencana saat melakukan mountainering.

Pos terkait