Salah satu kampung unik di Jogja adalah Kampung Dolanan yang berada di Dusun Pendes, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Kampung Dolanan ini telah ada sejak abad 18 atau dimasa Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.
Kini ditengah modernitas kampung ini masih berusaha bertahan dengan segala keterbatasannya. Secara geliat sudah pasti berbeda jauh dengan jaman dulu yang mana dolanan atau mainan mayoritas masih serba tradisional.
Beruntung masih ada komunitas atau beberapa pihak pemerhati anak masih berupaya mempertahankan keberadaan dolanan tradisional ini. Bentuk real dari kegiatan ini tentu saja berupa Festival Dolanan Anak.
Berdasar beberapa sumber yang ada masuknya aneka mainan tradisional ini di bawa oleh Nyai Sompok dari kerajaan Majapahit. Dari orang inilah kemudian aneka mainan tradisional berkembang dan variannya cukup banyak dari yang sederhana hingga cukup detail.
Dari sekian banyak dolanan anak yang banyak diproduksi tentu saja yang paling terkenal adalah wayang kertas. Bukti kehebatan mereka yakni kemampuan menggambar seluruh karakter wayang tanpa pola alias manual.
Konon kemampuan ini diwariskan secara turun temurun dari para orang tua kepada anaknya. Sebuah kemampuan yang patut diapresiasi manakala saat ini banyak orang menggambar dengan pola saja masih tidak optimal.
Kampung dolanan ini juga memiliki cara unik dalam memasarkan produk mereka. Biasanya mereka akan keluar kota secara rombongan untuk menjual aneka mainan yang ada. Dalam satu kota tujuan bisa tinggal antara 1 hingga 2 minggu.
Bila dulu satu kampung memiliki profesi yang sama sebagai pembuat mainan tradisional. Maka kini jumlahnya tinggal hitungan jari saja. Hal ini sebagai dampak serbuan mainan modern yang banyak dipilih anak-anak sekarang.
Berkunjung ke kampung dolanan tentu saja bisa membawa memori ke masa lalu. Dimana dolanan bukan hanya sebagai sarana mainan saja tapi sebagai sarana edukasi, khususnya motorik kasar.
Bagi anak-anak tentu akan memberi pengalaman yang berbeda. Bila selama ini mereka hanya bermain dengan PS atau gadget yang cenderung individual. Lain halnya dengan aneka mainan tradisional yang mampu mengakrabkan siapa saja yang bermain bersama.
Di Jogja selain kampun PendesĀ masih ada beberapa kampung unik yang layak di kunjungi. Belajar langsung ke masyarakat tentang kearifan lokal yang sudah pasti tidak ada di tempat lain.