Kampung Prawirotaman menjadi lokasi paling populer bagi wisatawan asing berkantong cekak. Maklum saja di tempat ini menyediakan puluhan penginapan atau hotel dengan harga yang cukup murah.
Biasanya mereka yang menginap di Prawirotaman adalah wisatawan asing yang hobi backpacker. Tak tanggung-tanggung dalam satu waktu mereka bisa menginap lebih dari 2 minggu hanya untuk menjajaki setiap sudut kota Jogja.
Meski murah pengelola penginapan memberikan garansi layanan yang mereka berikan seperti hotel berbintang. Terutama dalam hal kebersihan dan layanan kamar.
Jadi jangan kaget bila berada dikampung yang ada di Jalan Parangtritis yang jaraknya 5 kilometer dari Malioboro ini akan dipenuhi bule. Selain itu jangan terheran bila melihat tukang becak yang jago berbahasa Inggris.
Kegiatan sehari-hari yang selalu bersinggungan dengan turis asing memaksa mereka harus belajar bahasa internasional. Bukan hanya itu saja tapi ada sebagian tukang becak yang hobinya main Twitter dan Facebook. Dari sinilah kadang mereka mendapat order untuk mengantar tamu.
Pertumbuhan penginapan di Kampung Prawirotaman mulai pesat sejak tahun 1970an. Dimana batik cap yang dulunya menjadi komoditas utama kurang diminati sehingga memaksa cari celah lain.
Sejak saat itu penginapan bagaikan jamur yang tumbuh pesat di musim hujan. Tiap rumah disepanjang jalan disulap menjadi tempat penginapan. Uniknya lagi ternyata usaha yang jumlahnya mencapai puluhan ini hanya berasal dari satu trah. Tentu saja trah Prawirotomo.
Dari bangsawan yang bernama Prawirotomo ini muncul tiga keluarga besar yakni Werdoyoprawiro, Suroprawiro, dan Mangunprawiro.
Bukan hanya penginapan, seolah tahu kebutuhan para wisatawan maka di kampung ini juga tumbuh berbagai fasilitas lain seperti money changer, toko buku, artshop, warnet, tour and travel, ticketing dan lain-lain.
Ada juga rumah makan dari yang sangat wah dengan sajian makanan Eropa hingga warung makan sederhana seperti angkringan di pinggir jalan. Semua bisa disesuaikan dengan budget.
Kampung Prawirotaman ini terbagi menjadi 3 kawasan. Mulai dari Prawirotaman 1 untuk yang paling utara dan berturut-turut ke selatan untuk Prawirotanan 2 dan 3. Dari ketika kawasan yang paling banyak tentu saja untuk Prawirotaman 1.
Biasanya para turis akan mencari penginapan di kawasan 1 terlebih dahulu. Bila penuh mereka akan geser ke selatan. Tapi apapun itu sebenarnya sama saja hanya saja masalah lokasi yang membedakan.
Bila berkunjung ke Kampung Prawirotaman ada baiknya untuk menanyakan kepada tukang becak. Mereka dengan senang hati akan membantu menemukan penginapan terbaik yang sesuai dengan anggaran.