Hingga saat ini tren bersepeda masih begitu tinggi. Dan kebanyakan orang bersepeda hingga ke pedesaan, pegunungan hingga bibir pantai untuk mencari suasana baru. Tapi pernahkah terlintas untuk ambil paket wisata keliling kampung di Kota Jogja nan eksotik dengan gowes.
Seperti yang kita tahu Kampung di Kota Jogja ini sangat banyak ragamnya. Masing-masing memiliki ciri khas dan suasana yang berbeda. Tentunya hal ini akan memberi pengalaman lebih bagi mereka yang rela bersepeda untuk keliling dari satu kampung ke kampung lain yang ada di pusat kota.
Tak mau melewatkan momentun tersebut maka Pemerintah Kota Jogja tengah menyiapkan sejumlah paket wisata bersepeda di Kota Pelajar ini. Nantinya diharapkan mereka yang bersepeda tidak saja terpusat di Malioboro yang kini selalu penuh.
Keliling Kampung di Kota Jogja Dengan Sepeda
Di Kota Jogja sendiri setidaknya terdapat 45 rute bersepeda di perkampungan yang bisa dipilih. Hal ini dikonfirmasi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta Edy Muhammad.
Terlebih paket wisata ini mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dimana mereka akan bekerja sema dengan berbagai instansi terkait untuk mewujudkan paket wisata ramah anak dan perempuan ini.
Wacana paket wisata bersepeda ini kian menguat setelah melihat fakta jumlah pesepeda meningkat dengan signifikan. Tak hanya tua dan muda tapi juga hampir terjadi di seluruh wilayah tanpa kecuali.
Diantara sekian banyak nama kampung atau wilayah yang bisa dituju setidaknya ada beberapa nama yang telah jauh lebih dulu populer. Menjadi prioritas bagi siapa saja untuk datang dan berkunjung saat ada di pusat kota.
Bila pemerintah setidaknya mampu menyiapkan 45 rute bersepeda tapi setidaknya ada beberapa kampung atau wilayah ini untuk disambangi.
Baca juga: 5 Kampung di Jogja yang Mendunia dengan Keunikkannya
Kampung Unik dan Populer di Jogja:
1. Kampung Bule Prawirotaman
Sesuai dengan namanya, Kampung Bule Prawirotaman, kampung ini setiap saat senantiasa di penuhi warga asing / bule. Jadi siapapun warga lokal yang berkunjung atau keliling sepeda di kampung ini mungkin akan merasa aneh. Seolah sedang bukan di Jogja tapi sejatinya mereka masih di Jogja.
Suasana kampung ini kental akan nuansa bule karena mereka bila menginap tak tanggung-tanggung. Bisa berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Hal ini karena tarif hotel yang dikenakan cukup murah meriah daripada di hotel berbintang.
2. Kampung Cyber
Saat masuk ke kampung ini kita akan merasa takjub dimana mereka sangat melek dengan dunia digital maka wajar kemudian bila mendapat julukan kampung cyber. Sudah pasti akan bikin malu bagi mereka yang tidak mau beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Kampung ini ada di lingkungan Kraton Jogja dan tepatnya ada di Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton jadi merugi tentunya bila berkunjung ke destinasi ini bila tidak sempat mengitarinya.
3. Kampung Ketandan
Bila Prawirotaman identik dengan kampung bule dengan segala nuansa kebarat-baratan. Maka bila berada di Kampung Ketandan kita akan begitu mudah menemukan nuansa Tionghoa yang begitu kental.
Terlebih saat jelang tahun baru Imlek maka kampung ini akan disulap serba merah. Dari ujung ke ujung pun segala pernak pernik pun akan begitu mudah ditemukan.
4. Kotagede Kota Perak
Menyusuri sepanjang jalan di Kotagede kita tidak saja akan belajar tentang sejarah tapi lebih dari itu juga akan melihat keindahan karya mereka. Hampir tiap sudah kampung dengan mudah ditemukan spot yang instagramble dan membuat siapa saja untuk berhenti sesaat dan mengabadikan momen.
Jangan lupa untuk masuk dan melihat proses bagaimana mereka mencipta aneka perhiasan dengan bahan perak. Belanja oleh-oleh tentu menjadi tindak lanjut karena di sini kita akan melihat mahakarya dengan harga miring.
Semua kampung itu lokasinya tidak begitu jauh dari Malioboro. Jadi sangat sayang bukan bila tidak menyempatkan untuk sesaat bersepeda keliling kampung di Kota Jogja.
Jangan lupa untuk menikmati kuliner yang ada. Begitu mudah untuk menemukan beragam kuliner khas Jogja di sepanjang jalan.
Soal harga jangan khawatir. Masih cukup terjangkau atau ramah kantong bagi siapa saja. Pun demikian bagi kamu yang masih mahasiswa tidak perlu takut jalan-jalan di Kota Jogja dengan segala kenangannya.