Jogja memang identic sebagai Kota Budaya. Pasalnya tempat yang satu ini selalu saja bisa menggelar pawai budaya. Salah satunya tentu saja pawai budaya nasional yang digelar Kamis (29/10) sore oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Tempat yang dipilih tentu saja sepanjang Jalan Malioboro. Salah satu jalan utama di pusat kota ini selalu saja menjadi langganan acap kali terjadi pesta budaya.
Kirab yang gelar kali ini sebagai sarana edukasi terhadap pencegahan terorisme itu setidaknya diikuti puluhan kelompok atau komunitas anak muda baik itu dari kesenian atau olahraga.
Mereka menampilkan berbagai atraksi kesenian dan budaya yang memaksa siapa saja untuk berhenti sejenak dan melihatnya. Sangat disayangkan tentunya bila ada tontonan murah meriah edukatif harus terlewatkan.
Selain menghibur pihak panitia berharap bahwa generasi muda paham betul akan bahaya terorisme. Jangan sampai mereka terjerumus dalam paham radikal atau bertentangan dengan aturan dan hukum yang ada.
Beberapa kelompok yang cukup menarik antara lain berasal dari komunitas barongsay dan paguyuban gejok lesung. Dua kesenian beda asal ini mampu berkolaborasi dan menghibur pengguna sepanjang jalan.
Atraksi mereka mengundang decak kagum bahwa melalui kesenian berbagai pesan bisa disampaikan tanpa melihat latar belakang. Selain itu masih banyak kesenian dan atraksi menarik lainnya dan yang tak kalah menarik adalah parade kelompok berpakaian adat dari nusantara.
Sekedar catatan bahwa Jalan Malioboro pada Rabu (28/10) kemarin juga digunakan untuk kirab budaya. Kirab budaya tersebut digelar dalam rangka Keris Summit 2015 yang dipusatkan di Gedung Vredeburg.